Takengon | Lintas Gayo – Puluhan petani padi di Kampung Pedemun Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah keluhkan luapan air (lemo:Gayo-red) danau Lut Tawar yang belum susut walau curah hujan dirasakan sudah mulai berkurang.
“Sebanyak 30 hektar persawahan milik 30 warga saya terendam air setelah ditanami padi. Dan dipastikan gagal tanam,” kata Fitran, Reje (Kepala Desa-red) Pedemun, Sabtu (29/12) pagi.
Menurut Fitran, akibatnya, warganya menderita kerugian yang terbilang cukup besar. Selain rugi dana, rugi tenaga dan rugi waktu.
“Jikapun airnya susut nanti, kami mesti melakukan olah tanah, mencari bibit padi dan saat akan panen akan berbeda dengan tanaman padi yang tidak terkena rendaman air. Ini sangat merepotkan petani saat menjelang panen dan pasca panen,” keluh Reje ini.
Dia berharap segera ada uluran tangan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah atas bencana ini. “Kita sudah sampaikan laporan dan permohonan kepada Dinas terkait namun hingga saat ini belum ada jawaban,” ujar Fitran.
Sebelumnya, ratusan warga seputar danau Lut Tawar sempat mendatangi kantor Bupati Aceh Tengah menyampaikan keluhan mereka.
Selain itu mereka menduga luapan air danau Lut Tawar selain karena tingginya curah hujan juga karena adanya aktivitas pembelokan aliran sungai Peusangan di kawasan Totor Bale Takengon.
Ratusan warga tersebut juga mendesak dibentuknya tim independen untuk melakukan penelitian kebenaran dugaan mereka tersebut.
Dan dari berita Lintas Gayo sebelumnya,tim independen dari Universitas Syiah Kuala sudah turun ke lapangan, namun hingga kini belum diperoleh laporan hasil penelitian tersebut. (Kha A Zaghlul)