Ini Dia Siswa Aceh Tengah Berprestasi Sepanjang Tahun 2012

 

TAHUN 2012 berakhir, pendidikan di Aceh Tengah menuai banyak prestasi dari siswanya, baik ditingkat provinsi maupun nasional yang sempat direkam dan dicatat media Media Online Lintas Gayo mulai bulan Januari hingga Desember 2012. Catatan ini dirangkum dalam kilas balik 2012 dibidang pendidikan.

Februari 2012, tepatnya Jum’at 24 Februari 2012 siswa SMAN 1 Takengon meraih medali kehorhatan (Honourrable Mention) di ajang Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) tingkat Nasional di Jakarta.

Penelitian yang dilakukan oleh Siswa SMAN 1 Takengon, Dika Ramadanu dan Ipak Putri Iwanisa dengan judul “Pemanfaatan Daging Buah Kopi Sebagai Alternatif Pengganti Gula Pasir Untuk Mengurangi Resiko Terkena Penyakit Diabetes”, mampu bersaing dengan ratusan project Karya Tulis Ilmiah (KTI) dari seluruh Indonesia.

Prestasi ini merupakan kado terindah bagi pendidikan di Aceh Tengah di awal tahun, mengingat prestasi ini merupakan prestasi di tingkat Nasional.

Butuh waktu 3 bulan lebih, untuk mengulang prestasi untuk tingkat nasional lagi, tak hanya dibidang akademik saja, akan tetapi prestasi juga ditunjukkan dalam bidang non akademik.

Di awal Mei 2012, Empat siswa SMAN 1 Takengon menjadi duta Aceh sebagai Konselor Angkatan IV, Pusat Informasi Kesehatan (PIK) Remaja beberapa waktu lalu.

Ke-4 siswa yang berhasil menjadi juara tersebut adalah Putri Wulandari, M. Arif, Dewinta Heriza dan Dika Ramadhanu, ke-4 nya merupakan siswa kelas XI SMA tertua di Takengon itu, dan berhak mewakili Aceh ke tingkat Nasional di Bogor.

Pada bulan Juli 2012, seorang siswi SMKN 1 Takengon Kabupaten Aceh Tengah kembali mengukir prestasi, kali ini Khadijah yang berhasil menjadi juara 1 dalam lomba membuat slogan Honda yang diselenggarakan oleh Perusahaan Capella Dinamik Wilayah Aceh.

Slogan yang berisikan, “Ingin Gaya??? Jangan Lupa Semua Peraturan Tetap Yang Utama”, berhasil memikat hati dewan juri dari ratusan slogan yang masuk di ajang tersebut. Ini petanda, bahwa siswa sekolah kujuruan di Aceh Tengah mulai bangkit dan mampu bersaing dengan sekolah kejuruan-kejuruan yang ada di Aceh maupun Nasional.

Tak hanya itu, prestasi lain di bulan Juli 2012 presatasi kembali ditorehkan oleh siswa SMKN 1 Takengon bagi dunia pendidikan Aceh Tengah.

Sine Ken Nise, siswa SMK yang berstatus RSBI ini berhasil menang dan mewakili Aceh di ajang Olimpiade Matematika Non Teknologi setelah berhasil menjadi juara di tingkat Provinsi Aceh.  berhak mewakili Provinsi Aceh di ajang Olimpiade Matematika Non Teknologi, setelah berhasil menjadi yang terbaik seleksi tingkat Provinsi Aceh.

Dibulan September 2012, 3 siswa SMAN 1 Takengon menjadi duta Aceh Tengah dalam lomba debat Bahasa Inggris tingkat Provinsi, meski tak mampu menjadi yang terbaik di lomba tersebut, akan tetapi prestasi ini yang ditorehkan Edelwis Mentovani, Kharisma Fiendi dan Sagita Putri Permata, mendapat perlawanan sengit dari sekolah-sekolah yang bertanding di lomba itu.

Hal ini menunjukkan, bahwa perkembangan dunia bahasa di Takengon khususnya bahasa yang menjadi rujukan dunia Internasional itu menunjukkan gejolak kearah yang lebih baik.

Bulan Oktober 2012, menjadi bulan kebaikan bagi SMAN 4 Takengon. Pasalnya satu-satunya SMA di Aceh Tengah yang berstatus RSBI tersebut menyabet dua gelar Nasional, satu diantaranya meraih mendali emas di ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) kategori Humaniora bidang Pendidikan.

Setelah meneliti  “Analisis Pendidikan Karakter dalam Tradisi Didong Gayo”, Pati Kemala dan Rengga Pamungkas berhasil meraih mendali emas setelah bersaing dengan siswa dari seluruh Indonesia pada ajang tersebut.

Prestasi lain, diikuti oleh dua rekan Pati dan Rengga di bulan yang sama dibidang penelitian diajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional.

Nessy dan Rika, meneliti Rumput Semanggi Marciela Crenata sebagai Pembankit Listrik Alternatif, keduanya berhasil masuk finalis ECOdays dalam event kompetisi rancang produk inovasi energy Alternatif  di Univesitas Sebelas Maret, Surakarta.

Kegiatan ECOdays 2012 itu diselenggarakan oleh Fakultas Tehnik Universitas Sebelas Maret yang di ikuti SMA, SMK Sederajat di seluruh Indonesia.

Setelah  mengirim tulisan karya ilmiah yang berjudul Rumput Semanggi Marciela Crenata sebagai Pembankit Listrik Alternatif pada tangal 29 September yang lalu  akhirnya dua pelajar SMA RSBI SMA 4 Takengon masuk perserta  finalis ECOdays.

Prestasi lain yang ditorehkan oleh siswa Takengon, juga terjadi pada November 2012, setelah dibulan-bulan sebelumnya, siswa Takengon berhasil menunjukkan prestasi dibidang akademik, berbeda di bulan ini.

Siswa SMKN 1 Takengon, yang berhasil menjuari lomba tari kreasi diajang Festival Lomba Seni Nasional (FL2SN), setelah bersaing dengan 9 peserta dari masing-masing wilayah pada babak final di Hotel Rajawali Lampulo Banda Aceh, sejak 21-23 November 2012.

SMKN 1 Takengon yang mewakili wilayah 3 Aceh (Aceh Tengah dan Bener Meriah), menjadi wakil Aceh di ajang tersebut dengan judul tarian “Pari Ni Naggroe”.

Prestasi ini, menunjukkan prestasi yang beragam dari siswa-siswa terbaik di negeri ini.

Dalam hal kepariwisataan, Rizki Hawalaina, siswi SMAN 4 Takengon berhasil terpilih menjadi Duta Wisata Aceh Tengah (Aka Takengon) menyisihkan sejumlah kandidat kuat lainnya. Dan di level provinsi Aceh, walau masih tergolong muda, Rizki berhasil menduduki peringkat ke-3 di ajang yang digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh tersebut.

Memasuki penghujung tahun, satu prestasi yang tak kalah menariknya, tidak hanya berlevel untuk tingkat provinsi dan nasional saja, melainkan prestasi ini dipersembahkan siswa SMAN 1 Takengon menembus level Internasional, dalam bidang kepramukaan.

Edelwis Mentovani Diara siswa SMAN 1 Takengon yang mengikuti seleksi Jombore Asia Pasific 2013, pada 23-26 Desember 2012 lalu di Jantho Aceh Besar, terpilih mewakili Aceh mengikuti Jombore tersebut di Jepang Agustus 2013 mendatang.

Prestasi ini merupakan kado akhir tahun bagi dunia pendidikan Aceh Tengah, semoga saja ditahun depan membuka lembaran baru tahun 2013, makin banyak prestasi-prestasi lain yang ditorehkan siswa Aceh Tengah ini.

Sederetan nama siswa dengan segudang prestasi tersebut belum termasuk dibidang olahraga. Tentu saja, prestasi tersebut harus didukung oleh semua pihak terutama dinas Pendidikan Aceh Tengah yang memegang tanggung jawab penuh untuk pendidikan di Aceh Tengah, dengan memberikan perhatian-perhatian lebih bagi mereka yang telah menuaikan prestasi untuk daerah ini, dengan harapan agar daerah ini menjadi kearah yang lebih baik.

Tonggak pendidikan di suatu daerah merupakan cerminan kemajuan suatu daerah tersebut, karena dengan pendidikan akan mencetak intelektual-intelektual baru di bumi yang berhawa sejuk ini.

Demikian catatan akhir tahun Media Online Lintas Gayo sepanjang tahun 2012, mungkin masih banyak prestasi-prestasi lain yang belum sempat kami rekam dan dicatat disini.

Semoga beberapa catatan prestasi didunia pendidikan ini menjadi motivasi dan dorongan bagi insan pendidikan di Aceh Tengah, sehingga tahun 2013 Aceh Tengah mencatatkan segudang prestasi, sehingga harkat dan martabat daerah ini terangkat ke permukaan. (Darmawan Masri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.