Banda Aceh | Lintas Gayo – Inisiator Pembangunan berbasis kawasan Pedalaman Tengah Tenggara Nasrulzaman memberi masukan kepada pemerintah Aceh agar pembangunan di wilayah Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) tidak boleh dilakukan secara terpisah.
Pembangunan harus punya sinergi satu dengan lainnya. Semisal, pembangunan Aceh Tenggara tidak boleh terpisah dari pembangunan Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam, begitu juga sebaliknya dan bagi Kabupaten/kota yang lainnya. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga hulu KEL tidak rusak dan tidak membawa dampak bagi wilayah hilirnya.
Berikut 5 strategi membangun wilayah di kawasan Leuser:
1. Rencana pembangunan jangka pendek/menengah dan panjang setiap kab/kota harus memasukkan Kawasan Ekosistem Leuser menjadi pertimbangan dan argumentasi dalam setiap intervensi pembangunan
2. Kordinasi dan sinergisasi program pembangunan antar masing-masing BAPPEDA Kab/kota sekitar KEL menjadi agenda sangat penting untuk dilakukan
3. Pendekatan pembangunan kawasan KEL dilakukan dengan pendekatan community empowerment yang sustainable yaitu mendorong perlindungan KEL utamanya dilakukan oleh masyarakat dan untuk masyarakat KEL itu sendiri.
4. Peningkatan pengetahuan lingkungan masyarakat dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan mulai tataran informal hingga pendekatan formal di sekolah-sekolah.
5. Mempersiapkan warga masyarakat sekitar KEL sadar bencana yang mampu membangun konsep early warning system sendiri dan melibatkan masyarakat secara aktif dalam monitoring dan evaluasi kondisi KEL.
Nasrulzaman adalah putra pedalaman Aceh yang sedang menyelesaikan studi doktoral bidang pemberdayaan masyarakat di UNS Surakarta.(atia)