Takengon | Lintas Gayo – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Gajah Putih Takengon Aceh Tengah menggelar pelatihan bagi para pendidik melalui kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru (PKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat Sekolah Dasar yang berlangsung Hotel Grand Penemas Takengon sejak 9 hingga 12 Januari 2013.
Sebanyak 120 orang peserta yang berasal dari empat Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara mengikuti kegiatan ini.
Ihsan Harun, M.A, Selaku Panitia Pelaksana PKG dalam laporannya, Rabu (9/01) mengatakan kegiatan tersebut atas kerja sama antara STAIN Gajah Putih Takengon bersama Kementerian Agama R.I melalui direktorat Pendidikan Agama Islam Swasta (PAIS) tingkat Sekolah Dasar.
“Kegiatan ini merupakan program Dirjen Pendidikan Agama Islam melalui pertemuan yang diadakan oleh Kementerian Agama R.I menjalin hubungan bersama seluruh pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia pada bulan November 2012 lalu di Batam,” terang Ihsan Harun yang merupakan Wakil Ketua STAIN Gajah Putih Takengon.
Selanjutnya dijelaskan Delvia Herwanis, S.Ag., M.Pd selaku Sekretaris PKG tersebut, masing-masing peserta dibagi menjadi 3 rombongan atau kelompok, yaitu kelompok Bahan ajar PAI, Penelitian Tindakan Kelas dan Strategi dan Model-model Pembelajaran PAI.
“Kegiatan ini terdiri atas dua kategori, yaitu pelatihan yang dilakukan selama tiga hari terhitung 36 jam, dan akan dilakukan pendampingan di lapangan selama seminggu dimana para pendidik mengajar.”terang Delvia.
Pembukaan kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Aceh Tengah, Drs. Khairul Asmara, MM. Dalam arahannya menyatakan kegiatan PKG ini adalah untuk melahirkan pendidik yang berkompeten dan berkuwalitas dibidang Pendidikan Agama Islam di Sekolah masing-masing dan harus memiliki keahlian dibidang tersebut.
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua STAIN Gajah Putih Takengon Aceh Tengah, Aceh, Dr.Zulkarnain, M.Ag. dalam kesempatan tersebut berharap peserta mengikuti pelatihan dengan hati yang ikhlas, berharap ridha Allah, sebab kegiatan tersebut merupakan tugas yang mulia dan belum tentu dinikmati oleh orang lain. (Enal Oteh/red.03)