Redelong | Lintas Gayo – Pengurus KONI Kabupaten Bener Meriah, mulai menggelar Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) untuk menentukan program dan memilih kepengurusan yang baru organisasi induk olahraga tersebut di Redelong, Sabtu (26/01).
Musyawarah ini di buka oleh Wakil Bupati Kabupaten tersebut, Rusli M. Saleh. Turut dihadiri oleh mantan Bupati Bener Meriah Tagore Abu Bakar selaku Ketua Umum KONI priode sebelumnya, T Islah Ketua Harian, Muhammad Saleh, Sekretaris KONI Provinsi dan unsur Pimpinan Daerah Kabupaten Bener Meriah diantaranya Kajari Simpang Tige Redelong, Danyon 114 Satria Musara, Kapolres Bener Meriah, Wakil Ketua DPRK Bener Meriah dan seluruh pengurus cabang olah raga yang berada di bawah naungan KONI Bener Meriah.
Dalam laporannya ketua harian KONI Bener Meriah T. Islah memaparkan apa yang telah diperbuat oleh KONI untuk pengcab-pengcab olah raga di bawah KONI tentang kelebihan dan kekurangannya program-program KONI yang dijalankan selama ini.
Selanjutnya T. Islah menyatakan jika dirinya tidak lagi mencalonkan diri sebagai Ketua KONI untuk periode selanjutnya.
Sementara sambutan Sekretaris umum KONI Provinsi Aceh menjelaskan dalam menjalankan organisasi setingkat KONI harus ada tiga hal yang diperhatikan yaitu tertib administrasi, pembinaan atlit dan melihat peluang olahraga mana yang cocok untuk daerah yang harus diproiritaskan.
M. Saleh juga menyinggung mengenai penggunaan dana KONI dari hibah pemerintah yang harus di kelola dan dipertanggungjawabkan dengan baik karena ada pengurus KONI yang harus berurusan dengan aparat penegak hukum karena tidak transparan dalam mengelola anggaran ini.
Rencana KONI Provinsi kedepan bahwa akan diadakan kegiatan pra-Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) untuk menghindari adanya atlit karbitan, dan atlit-atlit yang telah disaring dalam Pra-PORA yang boleh diikutkan dalam even PORA, dan setipa tuan rumah porda tidak lagi menginapkan para atlit di sekolah-sekolah akan tetapi minimal diinapkan di penginapan setingkat Wisma.
Selanjutnya Wakil Bupati Bener Meriah dalam sambutannya menyatakan modal utama dari para atlit adalah kemauan yang kuat, tidak semata-mata karena anggaran. Wakil Bupati memaparkan bahwa bagaimana tekad mereka yang kuat pada saat menjadi Mahasiswa di Sumatera Utara bahwa mereka dengan bakat alam yang ada dengan sepatu yang plang-plet (tidak seragam) bisa mengalahkan beberapa Kabupaten di Sumatera Utara, beda dengan sekarang para atlit diberi seragam beserta kelengkapan lainnya tapi prestasinya tetap mengecewakan retet.
Bernada berkelekar Rusli menyatakan bila tidak ada atlit karate yang muda-muda maka saya bisa jadi atlit karate, atau petinju muda tidak ada bang Tagore bisa jadi petinju.
Pernyataan ini disambut gelak tawa peserta Musorkab KONI Bener Meriah. Selanjutnya acara pembukaan di tutup dan direncanakan setelah zuhur telah terpilih Ketua KONI Bener Meriah yang defenitif. (SPJ/red.03)