Takengen | Lintas Gayo : Untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan dan lahan parkir di jalan Sengeda pasar Inpres Takengen, Dinas perhubungan dan Dinas perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Alam Mineral, dan pihak terkait lainnya akan menertibkan para pedagang disekitaran Pasar Inpres terutama pedagang Mobil Toko (Moko) yang lebih banyak sebagai pedagang buah.
“Banyaknya pedagang buah diatas mobil tersebut sangat mengangu penguna parkir dan menggangu lalu lintas, dan berdampak pada pendapatan parkir juga” ujar Mirda Alimi SE M.Si , Kepala Dinas Perhubungan Aceh Tengah.
Imran seorang pedagang buah dengan mobil, telah 4 bulan berjualan di lahan parkir jalan Sengeda namun telah membayar 200 ribu perbulan untuk sewa lahan dan setiap hari dipungut uang sampah Rp. 2.000 dan pajak harian Rp. 2.000. Dan tidak ada aturan tertentu bagi pedagang Moko, “kami hanya menerima surat untuk tidak berjualan melewati garis ini (batas jalan)” ujar Imran didampingi istrinya (23/3) di lokasi jalan Sengeda.
Dari pantauan Lintas Gayo, Moko tersebut banyak mengunakan lahan parkir dengan meletakkan barang dagangan disepanjang jalan disamping Moko dan tidak adanya aturan jelas bagaimana berjualan dengan baik, sehingga menyulitkan para pengguna parkir dan terjadi penyempitan badan jalan, “Keberadaan Moko juga sangat menggangu pemandangan dan keindahan kota” ujar Zulkifli (37 thn) warga Takengen. Pada waktu-waktu tertentu sering terjadi kemacetan di sepanjang jalan Sengeda karena badan badan jalan telah menjadi lahan parkir.
Untuk menertibkan para pedagang tersebut, Dinas Perhubungan dan dinas terkait lainnya akan membentuk tim dan akan melibatkan TNI/Polri, namun akan terlebih dahulu menyurati para pedagang. Setelah adanya panggilan dari DPRK, dinas terkait berencana akan memindahkan pedagang Moko ke lokasi lain, “kita juga harus membantu ekonomi masyarakat, dibantu untuk berjualan dengan baik, makanya kita rencanakan pindah ke Paya Ilang” jelas Mirda di ruang kerjanya.
Hingga berita ini dikirim, Lintas Gayo belum dapat mengkonfirmasi ke Disperindag karena Kepala Dinas sedang melakukan perjalanan dinas, dan Kabid Perdagangan tidak berada ditempat.
Harapan Mirda, “ supaya masyarakat memahami rambu-rambu yang telah dipasang baik lahan parkir, traffic light, mark jalan, dan masyarakat diharapkan saling mengerti dengan petugas lapangan/ parkir yang ditunjuk”, karena masyarakat banyak yang marah kepada petugas parkir dengan alasan hanya sebentar memarkirkan kendaraan.(wyra)