Rahmad Sanjaya : Musik Gayo Stagnan

Rahmad Sanjaya. Foto Ist.
Rahmad Sanjaya. Foto Ist

Banda Aceh | Lintas Gayo –  Perkembangan segala musik dunia baik modren maupun tradisi dari hari kehari terus berkembang. Tak terkecuali musik Gayo.

Rahmad Sanjaya, seniman dan satu-satunya tokoh penggiat musikalisasi pusi Aceh menyatakan hal tersebut saat dijumpai  Lintas Gayo usai mengisi acara diskusi di Stasiun Televisi (TVRI) Banda Aceh beberapa hari yang lalu.

“Aranger ulang dalam lagu-lagu Gayo malah mengurangi nilai filsafat syair lagu, mengadopsi musik lama dengan musik modren bukan tidak boleh, tetapi hendaknya jangan sampai mengurangi ruh dan filsafat lagu tersebut” sebut Aman Shultan ini.

Kecenderungan tersebut sebagai gejala yang tidak bagus bagi Gayo. Contohnya lagu-lagu yang dinyanyikan Abadi Ayus dengan karya-karya M. Des Lakiki dan lain-lain hemat pencetus situs Atjehart ini justru mengurangi kekuatan ruh dari lagu dan yang sebenarnya. Sebaiknya meng-arangeement harus memikirkan komposisi lagu serta ruh syair yang telah diciptakan seniman terdahulu.

Apalagi para pelaku musik di Gayo lebih banyak lahir secara otodidak, tidak pernah mengecap pendidikan seni musik secara khusus, terutama mempelajari teknik-teknik meng-arangement. Sehingga penciptaan komposisi musik yang didaur ulang banyak mengalami ketidak seimbangan antara lagu yang dicipta seniman terdahulu dengan komposisi musik kemudian.

Untuk itu diharapkan kepada semua musisi muda Gayo untuk banyak belajar dan terus berproses, agar komposisi musik Gayo yang didaur ulang dapat lebih bernilai plus dari komposisi musik sebelumnya. Selain dari komposisi, musik Gayo tidak memiliki menegerial marketing yang baik. Meskipun produkdivitas para musikus Gayo lebih baik dari pelaku musik lainnya di Aceh.(LG007)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.