Bagian Danau Lut Tawar Dicaplok, Pemkab Diminta Segera Bertindak

Caplok1

Takengon | Lintas Gayo – Pencaplokan bagian perairan danau Lut Tawar semakin merajalela yang terjadi di seluruh sisi danau tersebut. Dan termasuk di sisi barat yang berbatas dengan kota Takengon, ibukota Aceh Tengah.

Pembangunan tanggul dari kawasan Mendale hingga Boom Takengon yang diharapkan untuk membendung pencaplokan bagian danau serta untuk kawasan wisata ternyata yang terjadi secara berangsur-angsurĀ  malah sebaliknya.

Awalnya masyarakat membangun keramba jaring tancap dan tempat pemancingan ikan berbahan bambu. Namun akhir-akhir ini malah membangun rumah semi permanen. Bagian depan rumah menghadap ke barat dan belakang ke Danau Lut Tawar.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Aceh Tengah, M. Fauzi Bintang. (ist)
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Aceh Tengah, M. Fauzi Bintang. (ist)

Pengakuan ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Aceh Tengah, M. Fauzi Bintang yang sejak beberapa bulan belakangan ini dipercayakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mengelola Dermaga di jalan Al Fitrah Takengon, sejumlah wisatawan asing dan domistik tampak sangat kesal dengan pemandangan semrawut di sekitar danau Lut Tawar, termasuk kawasan tanggul Mendale-Boom.

“Saya sangat malu melihat raut wajah wisatawan yang berkunjung kesini. Mereka menyesalkan kondisi jorok dan perumahan serta keramba semrawut disini,” kata Fauzi, Kamis (31/01/2013).

Solusinya, Fauzi sangat berharap agar pihak berwenang segera bertindak dengan melakukan pelarangan pencaplokan bagian perairan danau tersebut.

Selain itu, tanggul segera dirampungkan dengan penataan sebagai lokasi wisata. “Maunya jangan berlama-lama merampungkan tanggul ini, dan segera lakukan pelarangan serta penindakan terhadap upaya pencaplokan danau,” pinta Fauzi. (LG003)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.