Banda Aceh| Lintas Gayo – Pelukis Aceh berdarah Jawa Reins Asmara berkeinginan karya lukisannya yang berukuran 2 X 1,60 Meter dibeli oleh pemerintah Bener Meriah.
Ketika ditemui dikediamannya beberapa waktu yang lalu pelukis yang beraliran perspeksionis ini mengatakan keinginannya itu berdasarkan sejumlah alasan. Selain sebagai andil dan keberpihakan Pemerintah Bener Meriah dalam memajukan seni tradional juga sebagai apresiasinya terhadap Kabupaten Bener Meriah dalam menduniakan kekayaan budaya Gayo.
Lukisan yang dimaksud adalah pementasan Didong Massal mencatat rekot pada Museum Record Indonesia (MURI), yang dimainkan oleh 2000 orang pedidong, 13 orang Ceh, 2 orang Penyair ditambah seorang anak Gayo berusia 4,8 tahun.
Pementasan massal di lapangan terbuka tersebut dilangsungkan dalam rangka Ulang Tahun Kabupaten tersebut pada tanggal 13 Januari lalu yang disaksikan oleh menteri pertanian RI serta, anggota DPR RI, mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf serta sejumlah pejabat lainnya.
Rein mengaku diusianya yang ke-68 ia ingin berbuat dan mewariskan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat dan peradaban Gayo. Justru karena itu, katanya, meski sudah ada beberapa orang yang tertarik untuk memilikinya, tetapi ia sangat berkeinginan lukisan lebar diatas kanvas kelas satu itu tersebut dimiliki oleh pemerintah Bener Meriah.
Lelaki gaek yang berkarya sejak tahun 1970 ini terlihat masih tetap energik. Ia mengaku jika karyanya laku, uangnya bukan untuk dirinya sendiri saja, tetapi sebagiannya akan dimanfaatkan untuk pengembangan organisasi seniman lukis Aceh yang ia bina bersama Sahirman, seorang pelukis berdarah Gayo di Banda Aceh. (LG-007)
