[essay foto] Menyusuri Jalan Lingkar Luttawar

Pintu gerbang masuk ke kawasan wisata Danau Luttawar
Pintu gerbang masuk ke kawasan wisata Danau Luttawar

HARI itu, Minggu 3 Maret 2013. Udara sejuk yang terus menusuk tulang-belulang. Namun, langkah harus tetap dilakukan untuk melihat suasana di negeri tercinta ini, Takengon. Kota yang kata orang “kepingan tanah surga”.

Luttawar merupakan salah satu andalan kota ku. Pesona Luttawar itu selalu diimpikan para perantau dan orang-orang yang terobsesi ingin menginjakan kakinya ke negeri penghasil kopi terbesar di Indonesia ini. Suasana yang ditemukanpun sangat beragam, mulai dari aktivitas anak-anak yang munekek di pinggiran sawah dikampung Mendale Kecamatan Kebayakan hingga tumpukan sampah yang tak terurus di kawasan Atu Tamun Kampung Mendale Kecamatan Kebayakan. Ah…negeri wisata yang sampahnya tak terurus.

anak-anak dikampung Mendale Kecamatan Kebayakan memancing ikan di sawah
anak-anak dikampung Mendale Kecamatan Kebayakan memancing ikan di sawah

Belum selesai rasa tak nyaman itu, kini aku dihadapkan pada kubangan air di jalan berlubang di Kawasan Mepar Kampung Mendale Kecamatan Kebayakan, sehingga mobil para wisatawan luar kotapun harus rela antri dan mengurangi kecepatannya menghadapi lubang ini.

Ternyata tidak hanya itu, di pinggiran jalan lintas Bintang – Takengon di bagian Selatan Danau Lut Tawar tepatnya di Kampung Kejurun Syiah Utama Kecamatan Bintang, sebuah pemandang miris kembali terlihat, yakni Longsoran tanah tebing.

Timbunan sampah yang belum diangkut
Timbunan sampah yang belum diangkut

Akhirnya, di tengah rasa tidak nyamanan itu, aku melihat senyum petani kopi. Seorang Petani terlihat sedang memetik buah kopi di kawasan Telpam Kampun Kejurun Syiah Utama Kecamatan Bintang. Dan diujung perjalanan, sebuah pemandangan indah luttawar sangat terasa, namun sayangnya aliran air di muara sungai Kala Rawee itu terlihat keruh karena membawa material tanah akibat erosi di hulu kampung Rawee Kecamatan Lut Tawar.

Kubangan air di jalan berlubang di Kawasan Mepar
Kubangan air di jalan berlubang di Kawasan Mepar

Suasatu saat, jika aku kembali lagi aku berharap pemandangan yang tak sedap itu sudah tak ada lagi. Mari jaga lingkungan, Luttawar adalah milik kita bersama. Kalau bukan kita yang jaga, jadi siapa lagi.(Narasi:LG.004/Foto-foto: Munawardi)

Longsoran tanah tebing di pinggiran jalan lintas Bintang - Takengon
Longsoran tanah tebing di pinggiran jalan lintas Bintang – Takengon
Petani sedang memetik kopi di kawasan Telpam
Petani sedang memetik kopi di kawasan Telpam
Aliran air di Muara Sungai Kala Rawee
Aliran air di Muara Sungai Kala Rawee

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.