Takengon | Lintas Gayo – Aktivitas seni Gayo Didong bukan hanya sekedar hiburan saja, namun juga media mempertahankan adat dan budaya, kata seniman muda Gayo yang tak lain adalah Ceh Kelop Didong Biak Cacak asal kampung Paya Pelu Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah, Selamat, Jum’at (08/03/2013) dinihari di Kute Lintang Pegasing.
Selamat yang hadir menyaksikan didong jalu antara klub Sidang Temas versus Arita Tue menyarankan untuk mempertahankan kesenian didong dalam hal adat dan budaya Gayo, perlunya dibuat ajang fertival didong sesering mungkin.
“Agar didong tetap eksis, maka harus dibuat festival sesering mungkin, ini tugas pemerintah untuk memperhatikan bidang ini, agar didong tidak tergusur seiring perkembangan zaman”, sarannya.
Ditambahkannya, saat ini didong hanya dipertunjukkan dalam acara-acara pernikahan saja, sangat jarang ada event-event pertunjukkan resmi yang dilakukan pemerintah, padahal menurutnya didong merupakan media yang paling efektif untuk menjalin silaturahmi.
“Saat ini didong hanya dipertunjukkan dalam acara-acara pernikahan saja, jarang ada event resminya, maka mulai saat ini, kita semua harus mulai berpikir kearah perkembangan didong itu sendiri agar bisa dikenal untuk generasi muda kita dimasa yang akan datang”, tutupnya.
(Darmawan Masri/red.03)