Catatan Pendek Jauhari Samalanga*
“Kusawahen Salamku…
kin engi sikutarengi…
….
Itulah sepengal lirik lagu “Salamku” milik Alien HS yang pernah menjadi salah satu lagu yang dijadikan lagu Vocal Group SMP Negeri 1 Takengon di era 80-an.
Tidak ada anak muda di Takengon yang mengenal Alien HS, kecuali beberapa sahabat saja. Sejak tahun 1990 dia telah meletakan gitar berikut karya-karya lagunya entah dinama, termasuk lagu Gayo yang telah dia ciptakan puluhan tahun lalu. Alien benar-benar tak berbentuk, ia kemudian hanya menjadi seorang “pria” yang kosong.
Penampilannya pada malam “kado indah dari Sahabat” di Wapres Takengon, laki-laki yang kini berusia 46 tahun memebri surprise luar biasa, bukan karena tidak dengan atribut lengkap layaknya seorang artis, namun lantaran dia bernyanyilagi. Alien mengalunkan lagu “Kin Pekekit” ciptaannya sendiri dengan vocal seadanya, tapi kemudian puluhan pengunjung meneteskan airmata, bukan pada kesedihan lagunya, tetapi lebih pada “kerinduan” pada Alien yang bernyanyi kembali.
Alien HS sebenarnya seorang pencipta lagu yang hebat, baik lagu Gayo maupun Indonesia. Beberapa lagu Gayo yang dia ciptakan pernah populer dikalangan anak muda era 80-an seperti lagu “Salamku”. Lagu itu tercipta ketika Alien masih duduk di sekolah SMAN 2 Ujung Temetas, Takengon.
Tapi bukan hanya lagu itu, Alien lantas melahirkan banyak lagu Gayo, sehingga pada masa itu bersama Purnama K Ruslan sempat menggelar konser Musik “D’Gere” di Gedung Olah seni Takengon. D’Gere adalah sebuah Group Band yang lahir dari kreatifitas anak muda yang berkumpul di depan Bioskop Gentala Theater.
Hanya bertahan sebentar saja, D’Gere lalu bubar karena seluruh personilnya harus melanjutkan studi keluar daerah. Adalah Alien yang merantau ke Jakarta. Di Ibukota Alien tidak berhenti berkarya mencipta lagu Gayo, bahkan beberapa lagu Indonesia.
Namun nasib berkata lain, lagu Indonesia Alien kandas lantaran produser hanya menerima tawaran lagu dari Alien, tetapi kemudian menghilangkan penciptanya, begitulah berulang kali. Hingga suatu ketika,Lagu Alien yang dia masukan ke studio boming dipasaran, namun bukan sebagai ciptaan Alien, tetapi menjadi milik orang lain, itupun terjadi berulang kali.
Melihat kenyataan itu, Alien mulai secara perlahan kehilangan kepercayaan hingga akhirnya dia tidak percaya kepada siapapun, termasuk kepada keluarga dan sahabat. Dan tentu ini berujung pada lagu Gayo ciptaannya yang ikut menghilang. Sejak itu, Alien memilih menyendiri dan tidak berusaha untuk bangkit kembali,kecuali atas dorongan keluarga yang juga tidak mudah, hingga diawal tahun 90-an dia kembali ke Takengon.
Namun pada acara “Kado Indah untuk Sahabat” Alien Tampil dan menyanyikan satu Lagu. Sang adik–Ikmal Gopi yang juga Aman Mayak sempat kuatir kepadanya, dan meminta MC menghentikannya kalau terlalu panjang, dan ternyata lagu itu dia nyanyikan sesuai syairnya, dan Alien berhenti setelah lagu habis. Ikmal Gopi terkejut, “Dia masih memahami nadanya,” kata Aman Mayak spontan.
Tentu saja berbagai cara dilakukan keluarga untuk mengangkat kembali semangat Alien, termasuk membuatkan sebuah album Gayo “Kaca”, Album ini semata-mata untuk mendorong ekpresi Alien, caranya, dengan menampilkan kembali karya-karya lagu Alien seperti Kin Pekekit, Kao, Anakku, teridah mi, dan Si Kusederen.
Usaha itu nyaris berhasil,namun Alien sudah terlanjur dengan gaya hidup menyendiri.Perlahan semangatnya tumbuh, namun tidak maksimal. Alien sudah mulai menyetir mobil dan terakhir bernyanyi kembali.
harapan kita Alien HS dapat pulih,lantaran dia masih memiliki puluhan lagu Gayo yang masih “misteri”. Alien memang tidak segarang dulu kalau bernyanyi, namun karyanya pastilahtakan berubah, tetap hebat dan menjadi salah satu pembaharu dalam lagu-lagu Gayo. Alien adalah Sejarah “Musik” di Gayo.[]
*Pegiat seni, tinggal di Banda Aceh