Redelong Institute: Seribu Bukit Harus Lahirkan Seribu Pemuda Kreatif

 

 New Picture

Dalam rangka pemberdayaan generasi muda Kabupaten Gayo Lues Yayasan Redelong Institute, Selasa 7 Mei 2013 lalu menggagasi pertemuan dengan beberapa tokoh muda, yang mempunyai jiwa kepemudaan yang peduli terhadap pembangunan di Negeri Seribu Bukit. Pertemuan ini di hadiri dari beberapa elemen di antaranya kalangan penggiat LSM, pada wacana awal juga melibatkan satakeholder kepemerintahan sebagai pengambil kebijakan.

Dalam diskusi ini terdapat yang lebih bersifat Focus Group Discussion (FGD), sehingga semua peserta di berikan hak untuk memaparkan pendapat dan masukan yang konstruktif, Fakhruddin selaku fasilitator juga yang notabene sebagai penggiat LSM hampir 10 tahun terutama fokus di wilayah Tengah (Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara).

Pada tahap awal Direktur Redelong Institute mencoba menggali potensi diri generasi muda yang ada di kabupaten Gayo Lues, ternyata di samping pemuda bahkan masih banyak para sarjana yang menganggur yang se akan-akan mengharapkan belas kasihan SK PNS, namun kondisi yang sangat memperihatinkan ini harus di berikan ruang kebebasan berkarya, karena tidak ada alas an untuk menganggur, dengan kekayaan potensi yang ada di hadapan kita, kata sang Direktur.

Gayo Lues yang bukan hanya sebagai julukan Seribu Bukit akan tetapi boleh di katan Seribu Potensi, maka dengan kondisi ini generasi muda Gayo Lues harus menuangkan karya yang inovatif, dengan memanfaatkan seribu potensi tersebut.

Ali Muammar, merupakan seorang sarjana dan pemuda Gayo Lues yang selama ini selalu peduli terhadap pembangunan Gayo Lues, dengan membuat beberapa kegiatan yang bermitra dengan pihak pemerintah, namun kegiatan tersebut hanya sebatas kegiatan, tanpa ada keberlanjutan atau sehingga keterlibatan generasi muda masih sangat terbatas, padahal ruang dan potensi boleh di katakan sangat berpotensi untuk berkarya dan mendorong pemuda yang lebih mandiri.

Terdapat beberapa potensi yang dapat di kempangkan di Kabupaten Gayo Lues dalam rangka mengurangi pengangguran dan menjadikan generrasi muda yang lebih mandiri, di antara potensi yang prioritas secara geografis adalah sektor pengelolaan lingkungan dan pertanian Gunung Leuser merupakan tingkat promoting Internasional yang mempunyai nilai jual yang sangat tinggi namun kondisi ini sangat memperihatinkan bagi pemerintah daerah, karena pengelolaan yang belum maksimal,. Maka generrasi muda harus memanfaatkan potensi ini menjadikan lingkungan sebagai basis penguatan ekonomi kerakyatan, di samping beberapa kebijakan yang harus di tata berdasarkan kebutuhan dan potensi Gunung Leuser.

Maka dengan beberapa potensi intelektual yang ada pada generasi muda, potensi ini harus di jadikan sebgai potensi intlektual bersama sehingga kekauatannya akan di akui oleh beberapa pihak. Direktur Redelong Mengatakan potensi individu harus di kelola menjadi potensi bersama sehingga kekuatan itu akan menjadi besar, tentunya kekuatan bersama juga harus di sinergikan dengan pemerintah daerah sebagai patner mendorong sebuah kebijakan. Sehingga agar tidak terkesan kekuatan kelompok atau institutsi berseberangan dengan konsep pembangunan pemerintah.

Banyak hal yang biasa di akukan bersama pemerintah, namun generasi muda harus lebih mampu dan kreatif dari pemerintah dalam hal mengeksekusi kegiatan pemerintah, pemerintah punya alat namun pemuda punya pikiran dan peluang waktu.

Mari kita jadikan pemerintah sebagai mitra strategis dalam penguatan prekonimian rakyat, namun tidak harus hidup dalam berseberangan untuk mencapai cita-cita pembangunan, pemuda harus mampu mendorong keberpihakan pemerintah kepada rakyat, dan di pastikan dengan mengacu kepada kebijakan daerah yang ada. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments