
Banda Aceh | Lintas Gayo – Penetapan item seni yang mengikuti Pekan Kebudayaan Aceh ke 6 dianggap sepihak. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Gayo Lues Bungkes Habsya kepada ATJEHPOSTcom, Sabtu, 18 Mei 2013.
“Saya tidak mengetahui ada keputusan itu. Itu sepihak. Saya tidak tahu ada rapat karena saya sedang ikut acara di Jakarta,” kata Bungkes Habsya ketika dikonfirmasi ATJEHPOSTcom melalui seluler, Sabtu.
Menurut Bungkes, salah kalau sejumlah kesenian tradisional di Gayo tidak diikutkan karena sejak dulu PKA selalu mengadakan festival tari tradisional dan musik.
“Ini tidak bisa. Seni yang sudah kami persiapkan harus ikut karena anggaran untuk itu sudah disiapkan. Bagaimana kami harus merubah DIPA (Daftar Isian Penggunaan Anggaran-red)nya,” ujar Bungkes.
Bungkes meminta kepada panitia PKA untuk merubah keputusan karena pada pertemuan kepala dinas pariwisata kabupaten kota, dirinya sebagai kepala dinas tidak ikut. Padahal dia merupakan pejabat yang menentukan kesertaan seni dari Gayo Lues.
“Saya yang bertanggungjawab untuk seni dari Kabupaten Gayo Lues, mana bisa diubah-ubah seperti itu,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, hasil rapat kepala dinas kebudayaan dan pariwisata se Aceh menetapkan ada 6 item kesenian yang bakal masuk di Festival Pekan Kebudayaan Aceh ke 6.
Khusus festival tari tradisional dan musik, digantikan festival tari ranup lampuan, rapa’i geleng, tari saman, tari seudati, teater rakyat, dan paduan suara. Keputusan itu membuat seni tradisi yang menyebar di kabupaten kota tidak bisa diikutkan, terutama yang berasal dari kawasan pedalaman Aceh. (Sumber : atjehpost)