Takengon | Lintas Gayo – Tari Tradisional Gayo yang semula tidak bisa diperlombaan pada Pekan kebudayaan Aceh (PKA) ke-6, akhirnya dapat ikut, karena item festival tari Ranup lampuan diganti menjadi Festival tari tradisi penyambutan tamu (persembahan) se-Aceh.
“Dari Gayo dan daerah lainnya bisa ikut,” Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Adami melalui panitia PKA Ely Zuarni kepada Lintas Gayo selepas kegiatan musik Festival Seni Lut Tawar di Takengon, Sabtu (25/5/2013).
Dikatakan Ely, ada kesalahan komunikasi ketika Kadis menyampaikan Tari Ranub Lampuan dihadapan Kadis Budaya dan Pariwisata se-Aceh. Maksud Kadis Tari Rabub Lampuan itu adalah tari persembahan.
“Maksud Kadis Tari persembahan dengan menyebut Ranub Lampuan. Tapi sekarang namanya sudah diganti menjadi tari tradisional,” lanjutv Ely Zuarni.
Sebelumnya seperti diberitakan media ini kalau perlombaan seni di PKA-6 hanya diikuti beberapa jenis tari saja, yakni Tari Ranup Lampuan, Saman, Seudati, paduan Suara, Teater Rakyat, dan Musikalisasi Puisi. Terakhir berubah dan menghapus nama Ranup lampuan menjadi tari persembahan atau penyambutan.
Sebanyak, 11 item seni akan diperlombakan dalam PKA 6 ini, yakni Tari Saman, Tari Tradisional, Seudati, Festival Rebana, rapa’i Geleng, Zikir Maulid, Dalail Khairat, Teater rakyat Aceh, Seni Ukir/pahat, Kaligrafi, dan lomba paduan suara.
“Perlombaan musik dan musikalisasi puisi di tiadakan,” jelas Ely Zuarni.(Atia/red.04)