Takengon | Lintas Gayo—Setelah hampir berkelahi dengan Kepala Kampung Gele Lah, gara-gara tidak mendapatkan tenda, Mohd Jaya Aman Halky akhirnya bisa lega. Pasalnya, tenda yang diharapkannya sudah ada. “Alhamdulillah, saya sudah terima terpal bantuan dari International Organization for Migration (IOM). Mereka antar langsung tadi ke rumah. Kebetulan, saya lagi ke luar,” kata Aman Halky di Kampung Gele Lah, Takengon, Minggu (28/7/2013), sambil memasang terpal tersebut di depan rumahnya.
Selain Aman Halky, beberapa warga Gele Lah lainnya juga menerima terpal itu. Kemungkinan besar, jelasnya, di Kecamatan Bebesen sudah pernah didata dan disalurkan, beberapa waktu lalu. Cuma, Kampung Gele Lah belum terdata. “Saya bersyukur. Juga, berterima kasih kepada IOM serta penghubung kami dengan IOM. Ternyata, masih ada pihak yang peduli dan mau membantu kami,” tuturnya terharu.
Padahal, jelasnya lagi, dia sempat meminta tenda kepada Kepala Kampung Gele Lah. “Ada tiga sisa tenda sama Kepala Kampung Gele Lah. Tapi, tidak diberikan. Alasannya, mau dijadikan inventaris kampung,” ujarnya agak kecewa.
Tenda itu semestinya diberikan kepada korban. “Kami korban dan memang membutuhnya. Tidur pun di tepan rumah. Khawatir, rumah rubuh waktu gempa susulan. Bukan malah dijadikan inventaris kampung,” sebutnya.
Kalau pun memang tidak ada lagi warga Kampung Gele Lah yang membutuhkannya, menurutnya, bisa diberikan ke kampung lain yang memerlukan. Bisa jadi, masih banyak yang belum mendapatkan tenda.
“Saya harap Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah tegas. Juga, menguatkan koordinasi dan evaluasi. Jangan sampai ada aparat atau oknum yang “bermain.” Kalau ada yang “bermain,” langsung polisikan saja. Kami sudah korban. Jangan dikorbankan lagi,” tegasnya (*)