“Membangun Negeri Ini Tidak Cukup Hanya Pemerintah”
Tekengen |Lintas Gayo – Bahtiar Gayo, wartawan senior di Pengunungan Aceh, menanggapi serius sikap Pemda Aceh Tengah yang telah memberikan apresiasi kepada empat wartawan di Gayo Lut. Apa yang dilakukan Pemda menurutnya, adalah sikap saling menghargai dalam mengisi pembangunan.
“Kita hargai sikap terbuka Pemda yang sama-sama ingin membangun Gayo. Karena membangun negeri ini bukan hanya dilakukan oleh pemerintah. Seluruh elemen turut serta membangun negeri ini,” sebut Bahtiar Gayo, menjawab Lintas Gayo, Senin (19/8) di Posko Media Gempa Gayo.
Tetapi, sebutnya, hendaknya dalam memberikan apresiasi itu ada tim khusus yang menilai. Ada standar penilaian. “Secara pribadi saya setuju dengan upaya apresiasi ini. Tetapi sayangnya, ada teman-teman dari media online yang aktif dan produktif tapi tidak dimasukkan,” sebutnya.
“Kedepan saya tidak usah dimasukkan lagi dalam nominasi. Karena masih ada generasi muda yang mampu bila diasah dan dilatih terus. Merekalah yang diharapkan menjadi generasi wartawan tanggung di Gayo,” Katanya.
Katagorinya, ada dari media cetak dan media elektronik. Bukan hanya media cetak saja yang membangun negeri ini, tetapi media online juga berperngaruh besar. “Sama-sama kita bangun negeri ini. Kan kalau harus diberikan penghargaan berilah kepada yang muda, dan bila terpaksa untuk penghargaan buat yang senior, perlu dipertimbangkan dan diminta keihlasan senior dalam mendidik generasinya,” pinta Bahtiar.
“Kalau bukan yang muda kita pacu aktifitasnya, kapan mereka merasa dihargai. Jangan menganut falsafah pisang, sudah berbuah dan udah tua, bila tidak ditebang tidak mau rebah. Artinya perlu adanya generasi,” katanya.
Bukan senior yang mengukur kemampuan seseorang. Tetapi, profesionalisme dan proporsional dari wartawan yang menentukan kafasitas seseorang. Bukan jabatan seseorang yang membuatnya dia professional, sebutnya.
Sebagai contoh, sebutnya, ketika diberikan kepercayaan sebagai ketua PWI Aceh Tengah dan Bener Meriah, Bahtiar menolaknya dan memberikan kesempatan kepada orang lain. Dia hanya menjadi pembina PWI di Gayo. Padahal segi prioritas dia yang harus memimpin PWI Gayo.
Namun Aman Iqoni ini mengalah dan memberikan kepercayaan kepada Julihan Darussalam sebagai ketua PWI Aceh Tengah dan Bener Meriah. “ Bukan jabatan yang membuat seseorang itu berbuat. Namun bila sebuah kerja sukses, kan tidak harus nama seseorang yang muncul kepermukaan. Belajarlah ihlas untuk Gayo,” sebutnya.
Adanya penghargaan kepada 4 wartawan di sana, Julihan Darussalam (Wartawan teladan lokal), Bahtiar Gayo ( Penulis feature terbaik), Mahyadi ( Fotograper terbaik) dan Irwandi (Wartawan muda produktif), menurutnya satu upaya Pemda yang perlu dihargai.
“Namun ke depan kiranya kalau mau menilai obyektif, ada tim yang seleksi. Kami yang tua ini tidak usah dimasukan lagi. Biarlah kami yang menjadi tim penilai,” sebutnya. (LG010)
Ba gayo taruih, rancak tuahh