Takengen: lintas Gayo – Musibah yang menimpa bocah berusia sembilan tahun, Alsa Emalia yang tertabrak kuda dilintasan pacuan kuda Blang Bebangka, Pegasing Sabtu (2/22/2013), menjadi pembicaraan tersendiri bagi sejumlah masyarakat.
Andi misalnya, mengaku kecewa terhadap lambannya penanganan medis terhadap korban yang merupakan warga Kute Lintang, kecamatan Pegasing. Menurutnya, saat berada dilapangan, sejumlah penonton sempat berteriak agar pihak ambulance segera datang, namun tidak direspon sama sekali.
” Kami dengar ada teriakan memangil ambulan supaya cepat datang, tetapi urung juga, malah kami lihat anak itu digendong oleh beberapa orang,” jelasnya.
Ditambahkan Andi, dalam penanganan medis pada kasus ini, alasan ambulance dari milik petugas medis datang terlambat karena pengeras suara yang tidak dapat didengar sepenuhnya, alasan lain karena membludaknya jumlah penonton diarena lintasan, sehingga menyulitkan ambulance menembusnya
. “Ya sebagai penonton kami hanya bisa protes, kalau sudah tau banyak penonton, mengapa tidak dibuat pos paramedis di sejumlah titik-titik tertentu,” keluh warga kampung Kemili itu.
Andi juga berharap sound sistem pada pelaksanaan pacuan kuda kedepannya dapat dipajangkan dibeberapa tempat.
Berbeda dengan Rini, mahasiswa salah satu kampus akademi kebidanan di Takengon. Dirinya hanya mengomentari kurangnya pengawasan orang tua sehingga musibah ini bisa terjadi. “Selain memang ada keteledoran panitia, Menurut saya orang tua juga terkesan lemah dalam mengawasi anak, seharusnya jangan sampai anak berada didalam lintasan pacuan kuda,ini jadi pelajaran kita bersama” ucapnya.
Rini mengaku mengetahui musibah itu terjadi sore hari setelah kejadian, saat pulang menonton pacuan kuda, sejumlah teman menceritakan kepadanya mengenai peristiwa yang terjadi. “Saya sebenarnya tidak begitu mengetahui bagaimana ceritanya karena sedang berbelanja disekitar lapangan, namun informasi meninggal Alsa saya baca dimedia online,” tutur mahasiswa berusia 22 tahun ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, bocah malang bernama Alsa Emalia (9) menghembuskan nafas terakhir setelah ditabrak kuda pacu di arena pacuan kuda HM Hasan Gayo, Blang Bebangka, Kecamatan Pegasing. Peristiwa itu terjadi saat babak semi final pacuan kuda tradisional gayo digelar.
Setelah kejadian, bocah tersebut sempat digotong bergantian oleh sejumlah orang untuk dibawa menuju ambulance, karena penonton yang berteriak memanggil ambulance sebelumnya tidak direspon.
Malang, setelah sebelumnya mendapatkan perawatan medis seadanya, Alsa Emalia akhirnya menghembuskan nafas terakhir diperjalanan menuju BLUD Datu Beru Takengon. Innalillahi Wainnaillahi Raji’un. (Tenemata)