Kute Reje | Lintas Gayo – Hasil pertemuan Delegasi Aceh dan Menteri Pertanian dan Industri Azas Tani Malaysia di Kantor Kementerian Wisma Tani, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (18/3) mengemukakan bahwa pasar di Malaysia mulai meminati kubis Gayo. Mulai akhir Maret ini, setiap bulannya Malaysia akan mengimpor kubis Gayo sebanyak 200 ton.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Safwan SE M Si yang ikut dalam rombongan Delegasi Aceh pada waktu itu , Senin (24/3) mengatakan, para eksportir kubis siap mengekspor kubis melalui Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara.
“Ekspor perdana kita nantinya sebesar 20 ton dengan harga beli di tingkat petani Rp 2850. Kita usahakan ke depan dapat memenuhi permintaan pasar di Malaysia yang membutuhkan sebanyak 200 ton kubis dari tanah Gayo,” ujar Safwan.
Safwan berharap, supaya para petani kubis ini untuk terus memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil panennya. “Sekarang bukan hanya pasar lokal yang kita miankan, untuk ke depan kita juga fokus untuk mengekspor hasil tanaman yang dihasilakan para petani di Aceh, contohnya kubis yang tidak lama lagi akan kita ekspor ke Malaysia. Kita harap petani dapat terus meningkatkan kualitas panennya,” jelas Safwan.
Sementara itu, eksportir PT Keluarga Mangat Sabee, Anwar mengatakan, sejauh ini dia mampu memenuhi sebanyak 20 ton kubis. Dia berusaha akan memenuhi kuota ekspor lebih besar lagi ke depannya.
“Kami akann berusaha untuk memenuhi kuota ekspor kubis yang lebih besar lagi untuk ke depannya. Sementara sekarang baru bisa kami penuhi sebesar 20 ton saja,” kata Anwar.
Menurutnya, ekspor kubis yang akan dilakukannnya nanti melalui Pelabuhan Krueng Geukueh. “Alhamdulillah kalau sekarang orang asing mulai melirik hasil tanaman kita, hal ini dapat memicu masyarakat untuk lebih giat lagi bercocok tanam, sebab hasilnya yang mulai dibeli di pasar luar negeri,” demikian Anwar.(Serambi)