Banda Aceh | Lintas Gayo – Ketua Sarekat Pemuda Aceh menyesalkan sikap pemimpin Aceh yang lebih memilih keluar ketimbang mengunjungi tempat yg dilanda bencana banjir. Kalau Gubernur punya keinginan baik mengembalikan kepercayaan masyarakat Abas khususnyan kpd pemerintah Aceh, harusnya peristiwa ini bisa dijadikan kesempatan untuk merangkul rakyatnya yg sedang dilanda bencana dengan meringankan beban mereka dan mendinginkan suhu pemekaran.
Beda kehadiran BPBA dengan kehadiran Gubernur. Gubernur itu posisinya ibarat Ayah bagi masyarakat dlm sebuah provinsi. Kalau seperti ini cara mengelola masyarakat, saya yakin kepercayaan masyarakat, Abas khusus akan memudar. Gubernur harus ingat, menjadi pemimpin itu bukan sekedar menjadi pengelola birokrasi, tapi juga harus menjadi pengelola “publik mood” yang baik.
Kawasan Rawa tripa Nagan Misalnya ada sekitar 1.200 KK disana yg masih terjebak banjir dan ratusan ternak mati. Ini harus menjadi prioritas juga untuk ditangani. Jangan sampai ada masyarakat yg mengeluh sendiri karena lambatnya bantuan datang. Kita hrs belajar bergerak cepat, krn Aceh memang sdh sangat sering dilanda bencana Alam. Kalau masyarakat lambat sadar, pemerintah jangan ikut-ikutan lamban. (Rel)
