by

Gayo Sebayung Silaturahmi di Puncak

Sesepuh Gayo Sebayung dari kiri ke kanan Sofian Efendi Aman Dini, H. Armaya Mitro (Depiker), Syafarudin Harfa Aman Windi, Gemboyah Ratawali (ketua panitia), H. Muda Remaya, Udin Musara, Andrian Kausyar.
Sesepuh Gayo Sebayung dari kiri ke kanan Sofian Efendi Aman Dini, H. Armaya Mitro (Depiker), Syafarudin Harfa Aman Windi, Gemboyah Ratawali (ketua panitia), H. Muda Remaya, Udin Musara, Andrian Kausyar.

Jakarta | Lintas Gayo – Mana kala masyarakat Jakarta merasa penat, bising mendengar dering telepon di kantor dan dirumah, kepulan asup mengudara, kleson modil jalan kemana-kemana macet, lelah, letih, resah dan gelisah dan sebagainya masyarakat Jakarta rentan jenuh ada yang stres berat, masyarakat Jakarta dua hari atau sehari penuh rekreasi ke puncak melepaskan rasa penat dan kejenuhan itu.

Instansi pemerintah maupun swasta DKI terkadang menyelesaikan suatu pekerjaan dipuncak maksudnya pekerjaan cepat terselesaikan dibanding dikantor. Keluarga yang sibuk setahun penuh melepaskan kelelahan kejenuhannya kepuncak. Apa lagi pergantian Tahun masyarakat Jakarta rekreasi kepuncak semua Villa terisi, yang teakhir memboking Villa tidak kebagian. Keluaga Besar Gayo Sebayung menghindari tahun baru karena Gayo Sebayung tidak pernah bermalam Tahun Baru mengikuti pergantian malam tahun baru maka lebih dahulu ke puncak.

Gayo Sebayung singkatan dari Setu, Bambu Apus, Cipayung satu Kecamatan Cipayung Jakarta Timur urang Gayo 150 kepala keluarga tinggal di wilayah itu, arisan Sebayung berdiri Tahun 1983 waktu itu urang Gayo hanya 8 kepala keluarga sekarang umur Sebayung sudah 31 tahun dan memiliki aset tanah seluas 700 Meter diatas tanah itu berdiri Mesjid Nur Muhajrin. Masjid Nur Muhajrin sekarang sedang direnovasi dengan anggaran 1,5 Milayar Insa Allah Mesjid tahun 2015 selesai.

 

Gayo Sebayung sedang menikmati hidangan
Gayo Sebayung sedang menikmati hidangan

Pada tanggal 29 Nopember 2014 Gayo Sebayung arisan dipuncak untuk yang kesekian kali, kali ini Gayo Sebayung  arisan di puncak Bogor Villa Java sekaligus pertemuan dengan ketua dan pengurus Baru, ketua lama H. Ahyar SH. MH, diganti ketua baru Ir, Syuhada Aman Syifa. Seiring dengan Pergantian ketua dan pengurus lahir group didong dengan nama Gayo Sebayung  Ceh dan anggota semua tinggal di Sebayung acara arisan siang hari di isi seniman Gayo Mursyid Sabdin dan penyanyi Zatmika dengan khas lagu India, diiringi musik Depiker pada malam di isi dengan didong. Udara pada malam itu pas lagu i Takengen, dum sejuke bapak-bapak berupuh kerung, nume pe berupuh jebel oya pe temus.

 

Seniman Gayo Mursyid Sabdin pun tinggal di Bambu Apus pada malam itu kedinginan sana pas lagu i Takengen sejuke ninget kite ku Takengen kene, memang kawasan puncak Bogor sebetulnya tidak aneh bagi urang Gayo karena di Gayo udaranya sejuk dikelilingi bukit, urang Gayo ke puncak sama dengan mudik pulang kampung, yang membedakan, di Gayo hidup pohon kopi dan ada Danau Lut Tawar.

 

Sebagian Sesepuh Gayo Sebayung tidak dapat hadir karena kesibukannya, pada hari itu Gayo Sebayung 230 jiwa termasuk anak-anak bermalam ke puncak. Keluarga besar Gayo Sebayung kepuncak dalam rangka mengikat tali silaturahim (happy), selanjutnya arisan seperti biasa diadakan setiap sebulan sekali,  pada minggu ketiga bulan berjalan, arisan sebagai pengikat tali silaturahim. (JW/Andrian Kausyar)

Comments

comments