Banda Aceh | Lintas Gayo– Mahasiswa peduli sejarah Gayo, terus berupaya menyiapkan agenda akbar yang akan dilaksanakan pada 31 Oktober 2015 ini. Organisasi yang berdomisili yang di Banda Aceh, akan menggelar acara tahunan, mengusung “Nahma Ni Gayo,” sebut Alfazi, salah seorang ketua Mapesga.
“Sejauh ini persiapan demi persiapan terus dilakukan hingga -11 lagi. Baik berupa seminar,stand bersejarah, maupun acara puncak yang akan digelarkan di gedung AAC Dayan Dawood Banda Aceh.
Agenda acara Nahma ni Gayo ini, pada pagi harinya akan dilaksanakan di di gedung pasca sarjana UIN Arraniry, siang harinya adakan pameran bersejarah sampai malam puncak yang berlangsung pada acara ini, sebutnya.
Seminar yang bertemakan Gayo dalam lintasan sejarah, oleh narasumber yang berkompeten salah satunya, Ketut Wiradnaya, arkeolog yang sudah mengungkapkan peradaban manusia Gayo melalui penelitianya di Loyang Mendale dan Ujung Karang, pinggir Danau Lut Tawar Takengen.
Tidak ketinggalan juga tentang pertunjukan teater yang distudarai langsung oleh pakar seni, Mustika general maneger MAE (Mustika art entertainment) dan Ramdiana S.sn, M.sn. satu-satunya Dosen teater di Universitas Syiah Kuala.
“Pertunjukan teater, merupakan sebuah sejarah yang mungkin saat ini sudah dilupakan. Di Gayo pernah terjadi pembantain massal yang dilakukan oleh Belanda. Teater ini akan mengangkat sejarah pembantaian di Kute Reh oleh Van Dailen,” sebut Alfazri.
Ada juga agenda khusus berupa Mapesga awards, yang diberikan kepada mahasiswa ataupun umum yang dinilai memiliki pengaruh positif dalam kajian seni budaya. Disela sela acara ini juga akan dilakukan pelelangan lukisan seniman Gayo.
Khusus untuk acara kesenian akan ditampilkan tari guel, saman, didong, segapa etnik dan band sorsening 2 semester. (rel)