Seorang anak muda yang pernah berdomisili di Aceh Tengah kini sedang bertugas di Libanon yang terus didera gejolak perang dengan tugas khusus sebagai anggota pasukan keamanan perbatasan di Libanon-Israel dengan nama kesatuannya dalam bertugas United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL).
Akbar Ansari, nama anak muda tersebut, lahir pada 30 Agustus 1987 di Medan Sumatera Utara itu ternyata mengenyam pendidikan di Aceh Tengah. Ia memulai belajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN)7 Takengon pada kelas 2 karena sebelumnya ia sempat sekolah di Medan, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMPN) 1 Takengon, hingga akhirnya tamat di Sekolah Menegah Atas Negeri  (SMAN) 1 Bebesen (Sekarang SMA 1 Takengon). Pemuda yang akrab disapa Akbar ini berhasil dihubungi Lintas Gayo beberapa waktu lalu ini menyatakan keinginannya untuk kembali ke Tanoh Gayo secepatnya.
Anak kedua dari 4 bersaudara yang memiliki hobi sepak bola dan Bola Vollly ini ingin kembali ke kota dingin ini karena kerinduannya kepada Danau Lut tawar, âsaya sangat berkesan dapat tinggal disana, selain alamnya yang asri dan alami, lingkungan disana juga menyenangkanâ, katanya.
Orang tua akbar juga adalah TNI yang pernah bertugas selama 10 Tahun di Takengon. Bapaknya berasal dari Tanjung Pura sedangkan ibunya orang asli Medan. Ditanya Lintas Gayo mengenai tugasnya disana ia tidak menjawab banyak, âsaya tidak ingin bercerita tentang tugas saya disini, yang pasti saya bersama kesatuan saya menjaga perdamaian Libanon-Israelâ katanya.
Ia malah bercerita tentang pengalaman menariknya mengenai tinggi badannya yang sebenarnya 157 Cm, namun ia giat berusaha menaikkan berat badan hingga akhirnya mencapai 163 Cm dan sekarang sudah 170 Cm. âSaya merasa heran ternyata berat badan saya bisa setinggi iniâ, sambungnya.
Sedangkan pengalaman menariknya selama di Aceh Tengah dirinya pernah iseng mengganggu anak-anak bersama teman-temannya diasrama kompi tempat ia berdomisili, âkami menjadi hantu-hantuan ditengah jalan dengan berpakaian pocong dan mengejutkan orang-orang pada malam hari di bulan puasa, hingga banyak dari mereka yang terkejut, hingga akhirnya malah kami yang merasa diikuti oleh makhluk halus, inilah paling berkesan selama saya di Takengon, saya rindu suasana ituâ ujarnya sambil tertawa.
Ditanya tentang pacar kepada media ini ia mengatakan pernah suka dengan seorang gadis disana, dan dia sungkan untuk mendekatinya, âsaya malu menceritakannya, tetapi saya sekarang sudah punya seorang cewek spesial di kota Jambiâ ujarnya.
Akbar sangat berharap dapat kembali ke Takengon dan berkumpul bersama teman-temannya yang berada disana dan dapat menikmati keindahan Tanoh Gayo yang pernah ia tinggali selama 10 Tahun. âSaya kangen Takengon, saya ingin berkumpul juga dengan kakak saya di Rembele yang juga menikah dengan seorang tentara di batalyon 114 Rembeleâ , Imbuhnya. Ia berencana jika tujuh bulan lagi ia telah selesai tugas dan kembali ke Indonesia, maka ia akan berkunjung ke Aceh Tengah. âSaya akan kesana jika pulang dari Libanon, saya akan berusaha agar ada waktu untuk ke Danau Lut Tawar yang sangat indahâ harapnya. (Iwan Bahagia)