Lot Kala Kebayakan akankah bersih dari narkoba? Tekad yang kuat untuk membersihkan narkoba dari pinggiran Danau Lut Tawar ini muncul kepermukaan. “ Kampung Lot Kala harus bersih dari narkoba, semua pihak harus siap perang dengan narkoba. Memberantas narkoba bukan hanya tugas aparat,” Kurnia.
Reje Lot Kala Kebayakan, Aceh Tengah bertekad menjadikan kampungnya bebas dari nakorba. Namun reje kampung ini mengakui tidak mampu bila dilakukan sendiri dan hanya melibatkan aparat kampung.
Ahirnya 40 remaja berkumpul di Kampung Lot Kala Kebayakan. Mereka bertekad perang dan siap menghalau narkoba. Di sana ada Kapolres, Camat, Kapolsek Kota dan sejumlah perangkat Reje Kampung Lot Kala Kebayakan.
Kapolres Aceh Tengah, AKBP. Dodi Rahmawan menyebutkan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba setiap tahun terus mengalami peningkatan. Hal ini menjadi ancaman bahaya yang serius terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, masyarakat dan bangsa.
“Warga Lot Kala Kebayakan apakah bertekad menjadikan kawasan ini bebas narkoba,” tanya Kapolres, ketika dilangsungkan acara penyuluhan narkoba di Kampung Lot Kala Kebayakan, Kamis (7/4/2016).
Spontan remaja, kaum muda yang hadir pada pertemuan malam itu, menjawab pertanyaan Kapolres. “ Siap”. Para remaja ini dibekali dengan ilmu bagaimana menghindari, agar tidak ikut-ikutan mempergunakan musuh bangsa ini, serta mengantisifasi bila ada yang mempergunakan narkoba, langkah apa yang harus mereka lakukan.
Dalam kesempatan itu, Auli, Camat Kebayakan mengatakan, melalui program dan kegiatan advokasi ini, diharapkan semua pemangku kepentingan dan stakeholders mempunyai komitmen. Sehingga, bahaya narkoba menjadi musuh bersama, diperangi bersama-sama dengan sebuah tekad.
Sementara itu, Kurnia Reje Lot Kala berharap, untuk mencegah dan memberantasnya narkoba, jangan lagi ada pihak yang beranggapan, bahwa tugas dan tanggung jawab penanggulangan permasalahan narkoba adalah merupakan tugas pemerintah saja.
“Selama masyarakat masih beranggapan demikian, maka upaya pencegahan penanggulangan permasalahan penyalahgunaan narkoba tidak akan berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Oleh sebab itu, perlu untuk menyusun program yang lebih komprehensif,” sebutnya.
Kegiatan penyuluhan itu, walau berlangsung hanya semalam, namun para peserta mayoritas sudah mengerti bagaimana dengan P4GN ( Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).
“Kami mendapatkan ilmu yang bermanfaat, kami siap melaksanakanya PG4N untuk kebaikan bersama. Karena ini sesuai dengan tatanan agama dan adat di Gayo,” sebut Syamsu, salah seorang peserta. (Kayu Kul/Red LG).
