Takengen | Lintas Gayo- Persoalan sampah sudah menjadi masalah darurat di Aceh Tengah. Orang nomor satu di negeri dingin itu menggelar rapat dengan mengundang berbagai elemen masyarakat, untuk mencari jalan terbaik dalam menangani persoalan sampah.
Penolakan pembuangan sampah di Uwer Tetemi dan adanya aksi perusakan truk di Burlintang, membuat sampah menjadi “ hama serius”. Untuk itu Bupati Aceh Tengah menggelar pertemuan, Sabtu (30/4/2016) di oprom Pemda Aceh Tengah.
Untuk tahap darurat, Bupati Nasaruddin membacakan 3 keputusan hasil rapat tersebut. Area pembuangan sampah di Uwer Tetemi, Silih Nara akan ditinjau langsung begitu juga perumahan penduduk yang terkena dampak TPA tersebut. Hal itu dilakukan untuk melihat fakta di lapangan secara ril.
Kedua, sembari melakukan peninjauan ke Uwer Tetemi, Uyem Ratus, Kecamatan Bintang, dipilih sebagai alternatif sementara menjadi tempat pembuangan sampah. Sebelum dilakukan pembuangan sampah ke area hutan pinus ini, akan terlebih dahulu dilakukan pendekan dan pencerahan kepada masyarakat, agar tida menimbulkan persoalan baru.
Ketiga, Kabupaten Aceh Tengah sudah harus mendirikan bukan hanya 1 TPA sampah. Hal itu didasari dengan perkembangan saat sekarang ini. Bila hanya mengandalkan satu TPA tidak mencukupi, namun dalam membuat TPA lainya, harus mempedomani persoalan tehnis dan hukum.
Bagaimana dengan kesepakatan Pemda Aceh Tengah dengan masyarakat di TPA Uwer Tetemi, yang direncanakan TPA ini akan tetap difungsikan? (Bersambung/ Salman)
