Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi

Banda Aceh | Lintas Gayo : Testing Mahasiswa baru pada Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh berlangsung pada hari Sabtu, 28-29 Mai 2011 dan testing Unsyiah berlangsung pada tanggal 31 Mei dan 1 Juni 2011, para calon mahasiswa telah menentukan pilihan. Perguruan Tinggi apa yang telah mereka pilih, selanjutnya jurusan apa yang mereka tuju dan nanti mata kuliah prodi apa yang mereka harus pelajari.

Jurusan yang ada pada Perguruan Tinggi baik IAIN ataupun Unsyiah dan Perguruan Tinggi yang lain telah sesuai dengan permintaan pasar dan mereka yang tamat dari situ akan digunakan oleh pasar, karena itu mereka yang baru tamat dari Sekolah Menengah Atas atau sederajat akan menentukan kemana dia akan melanjutkan pendidikan harus Ā disesuaikan dengan minat dan bakat mereka masing-masing.

Aceh TV melalui acara KEBERNI GAYO yang life pada hari jumā€™at tanggal 27 Mai 2001 jam 20.00 s/d 21.00 WIB mengundang dua narasumber Drs. Mahadi Bahtera, M.Si (Pengamat Pendidikan) dan Drs. Djuraidin Ismail, M.Si (Dosen Fak. Ekonomi Unsyiah) untuk berdialogĀ  dan interaktif dalam kaitannya dengan tema di atas. Sasaran dari acara ini adalah kepada mereka yang terlibat dalam memilih jurusan ketika akan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, dengan tujuan agar jurusan yang diambil sesuai dengan minat dan bakat calon mahasiswa sehingga hasil dari proses perkuliahan dapat bermanfaat bagi semua orang, agama dan bangsa.

Kelulusan UAN pada tahun ini sangat membanggakan kita semua karena untuk daerah Gayo mencapai 98 % kelulusan, capaian persentase ini tentu saja berkat kerja keras semua pihak yang terlibat dalam pendidikan : Anak murid, guru, Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Kemenag) Kabupaten dan juga orang tua. Namun menurut narasumber hasil ini apakah mempunyai korelasi dengan kelulusan ketika testing masuk ke Perguruan Tinggi, kalau mempunyai korelasi berarti hasil UAN dilaksanakan secara objektif dan kalau tidak mempunyai korelasi berarti pelaksanaan UAN masih menanamkan kecurigaan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Pelaksana pendidikan khususnya guru dan Dinas Pendidikan dan Pengajaran serta jajaran Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten yang ada di Gayo, hendaknya jangan merasa lega dan bebas dari tugas ketika anak didik mereka lulus sekitar 98 % dalam UAN, karena keberhasilan pendidikan bukan berarti hanya dengan mengeluarkan peserta didik dari lembaga yang dia bina, tetapi juga bagaimana kelanjutan dari pendidikan yang sudah didapat.

Minat adalah keinginan anak untuk memilih jurusan yang akan diambil pada Perguruan Tinggi, sedangkan bakat adalah pemahaman seorang anak terhadap apa yang dipilih. Pernah dilakukan penelitian pada SMU yang ada di Takengon tentang korelasi antara minat dan bakat dalam memilih jurusan pada Perguruan Tinggi, dari hasil penelitian tersebut hanya 40 % dari seluruh siswa yang sesuai antara minat dan bakat selebihnya 60 % tidak sesuai. Akibat dari kesesuaian antara minat dan bakat akan menimbulkan kecintaan pada jurusan yang dipilih dan akan melahirkan skil terhadap ilmu yang didapat, sedang akibat dari ketidak sesuaian akan banyak anak yang mengikuti kuliah dengan rasa tidak memiliki dan tidak akan melahirkan skil.

Minat dan bakat muncul dari dalam diri sesorang, untuk memilih jurusan di sebuah Perguruan Tinggi tidaklah cukup kendati paling penting. Karena ada hal lain yang perlu dipertimbangkan yaitu kemampuan orang tua dari segi biaya pendidikan, orang tua yang mempunyai ekonomi lemah tidaklah mungkin menyekolahkan anaknya pada fakultas atau jurusan yang memerlukan biaya banyak. Banyak mereka yang gagal dalam perkuliahan bukan karena tidak pinter tapi karena kurangnya dukungan biaya, dan banyak juga mereka kurang pinter tapi dapat menyelesaikan kuliah karena adanya dukungan biaya.

Menurut narasumber solusi untuk permasalahan biaya pendidikan dapat ditangani dengan kepedulian dari pemegang kebijakan, namun berdasarkan pengalaman dari nara sumber ketika dulu ingin melanjutkan pendidikan ke IPB menjadi gagal karena tidak adanya respon dari Pemda. Disamping juga ada orang tua yang malas berurusan karena panjangnya jalur administrasi yang harus dilalui.

Darmin Lingga, seorang penelpon meminta penjelasan tentang kebolehan melanjutkan pendidikan setelah menyelesaikan Diploma III ke Strata 1. Narasumber menjawab berdasarkan peraturan yang ada dan berlaku, untuk melanjutkan dari Diploma III ke Strata 1 pada Fakultas Ekonomi Unsyiah deibenarkan dengan syarat ketika menyelesaikan Diploma III mempunyai Indek Prestasi 3,5, dan akan diberikan materi kulasi selanjutnya di test apakah lulus dan dapat melanjutkan atau tidak.

Pak Joko yang tinggal di Ketapang juga seorang penelpon mempertanyakan, apakah para Dosen yang ada di banda Aceh pernah turun ke Gayo untuk memberi pencerahan kepada bangsa Gayo tentang jurusan yang akan dipilih oleh generasi muda Gayo ? Menurut penjelasan narasumber hal ini pernah dilakukan sejak tahun 2004 s/d 2006 namun tidak ada respon dari Pemda, hal ini juga tetap dilakukan sesuai keadaan dengan sasaran para guru untuk diberi mativasi. Juga disamping Ā tidak adanya respon dari Pemda juga minat dari guru sangat kurang dengan bukti guru yang ikut jumlahnya sangat sedikit.

Sedangkan untuk pemilihan jurusan sebanarnya peran Pemda juga sangat diperlukan, seperti untuk daerah Gayo saat sekarang ini sangat dibutuhkan adalah sarjana pertambangan, namun untuk mengambil jurusan ini sangat sedikit bahkan tidak ada dan kalaupun ada bukan anak orang Gayo yang tinggal di Gayo tapi anak orang Gayo yang berada di luar Gayo. Demikian juga dengan jurusan-jurusan lain yang dibutuhkan oleh Gayo ke depan, karena kalau ini tidak dilakukan maka Gayo akan ketinggalan dan akan dimasuki oleh orang yang bukan Gayo yang memiliki keahlian yang diperlukan Gayo yang kita tidak siapkan dari sekarang.

Pendaftaran pada Perguruan Tingga sekarang telah menggunakan jalur online, ini sebagai bukti bahwa semua guru dan mereka yang tamat dari SLTA harus menguasai computer,Ā  jangan sampai ada istilah guru TBC (guru tidak bisa computer). MenurutĀ  narasumber dimanapun bisa kuliah jurusan apapun bisa diambil kalau mempunyai kemampuan computer dan bahasa Inggris pasti dicari oleh pasar. Tapi kalau tidak punya kemapuan menggunakan computer dan tidak mampu berbahasa Inggris maka dalam penyelesain pekerjaan tidak akan pernah diperhitungkan.

Kemudian dalam pemilihan jurusan hendaknya calon mahasiswa melihat tingkatan jurusan yang akan diambil, bila pilihan pertama jurusan yang diambil peringkat nomor satu maka pilihan kedua hendaknya peringkat nomor dua dan pilihan ketiga peringkat nomor tiga atau lebih rendah. Jangan sampai memilih jurusan semuanya satu peringkat dan kebiasaan alumni kita gagal tes pada Perguruan Tinggi karena salah dalam penentuan jurusan. (Drs. Jamhuri, MA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.