Takengen | Lintas Gayo– Budaya tardisionil Gayo, didong, terancam tenggelam bila tidak dilestarikan. Generasi muda Gayo banyak yang kurang memahami bagaimana itu didong. Untuk itu, kepala UTPD Kebayakan dan bersama dewan guru dalam kecamatan tersebut menggelar latihan bersama.
Para guru berbagai jenjang tingkat pendidikan baik dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Depag, yang menggelar latihan didong bersama ini, di desa Pinangan, Kecamatan Kebayakan, Menurut Abd Hamid, ka UPTD Kebayakan, selain melepaskan rasa rindu dan membangun silaturrahmi, kegiatan ini menjadi penyemangat bagi kalangan guru untuk lebih memperkenal didong kepada generasi penerus di sekolah.
“ Para guru khususnya dalam menyampaikan materi mulok, agar dapat menyampaikan makna yang terkandung dalam kesenian Gayo berupa didong. Bila budaya ini tidak dilestarikan, lama kelamaan akan punah,” sebutnya.
Sementara itu, Agus Salim, sekretais UPTD Kebayakan, mengharapkan dengan adanya latihan didong bersama ini, kesenian Gayo semakin jaya dan semakin dikenal belahan dunia. Apalagi guru yang ikut latihan, minimal bisa memperkenalkan didong kepada anak muridnya. ( Irwan Yoga)