Takengen | Lintas Gayo – Para kaula muda Gayo menyesalkan rendahnya perhatian dan kontribusi masyarakat perantauan dari Aceh Tengah terhadap kemajuan daerah asalnya.
“Tidak sedikit para intelektual dan masyarakat Gayo perantauan sukses di luar daerah. Namun kontribusinya bagi kemajuan daerah ini belum terlihat. Mereka hanya pandai bicara, tapi tak berbuat banyak untuk daerah asalnya,” kata Salman SE, AK aktivis muda Gayo, Sabtu (12/08/17) di Takengen.
Menurut Salman, sejumlah realita yang perlu disinggung atas rendahnya kontribusi warga perantauan dibuktikan masih ditemukannya sejumlah asrama mahasiswa tidak terawat di luar Aceh Tengah, sedang daerah sendiri kerap memberi bantuan untuk kegiatan luar daerah.
“Satu contoh, Pemda kerap membantu kegiatan warga perantauan, seperti pagelaran seni didong di Jakarta. Tapi apa pentingnya kegiatan itu dibantu, sedang warga perantauan sendiri tidak pernah memikirkan daerah ini,” sesalnya.
Seharusnya, lanjut Salman, setiap masyarakat baik di lokal maupun perantauan mau dan peduli terhadap setiap kepentingan daerah, sehingga ke depannya negeri kopi ini bisa lebih baik dari sebelumnya.
“Daerah Gayo ini memiliki kekayaan SDM dan SDA yang luar biasa, tinggal bagaimana kita bisa menyatukan langkah untuk membangunnya. Dari itu masyarakat perantauan jangan hanya jalan di tempat, mereka juga hendaknya turut berperan aktif memajukan daerah,” tukas Salman. (Leuserantra.com)