Takengen | Lintas Gayo : Tidak seperti yang diberitakan Lintas Gayo sebelumnya, bahwa tidak ada aksi unjuk rasa sekaitan dengan kunjungan kerja Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf ke Aceh Tengah, Selasa (14/6). Ternyata dalam perjalanan pulang dari Atu Lintang menuju kota Takengon rombongan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dihadang ratusan pengunjuk rasa dari kalangan mahasiswa dan dosen Universitas Gajah Putih Takengon di perempatan jalan depan Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, Selasa (13/6) siang menjelang sore.
Para pengunjuk rasa yang sudah menunggu sejak siang tersebut mengusung spanduk dan sejumlah kertas karton yang meminta agar Gubernur Aceh tidak diskriminatif serta memberi kepastian terkait lahan perluasan lokasi kampus Universitas Gajah Putih Takengon di Belang Bebangka Kecamatan Pegasing.
Sekitar pukul 16.15 Wib rombongan Gubernur tiba juga di lokasi para pengunjuk rasa. Dengan perlahan mobil bernomor polisi BL 666 LB mendekati massa yang dikawal ketat oleh sejumlah polisi dari Polres dan puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Setelah mobil yang ternyata dikemudikan sendiri oleh Irwandi sendiri berhenti, Irwandi turun dan langsung menemui para pengunjuk rasa sambil membaca tulisan-tulisan yang diusung massa tersebut. “Ini salah dan ini sudah benar,” kata Irwandi sambil menunjuk satu kertas bertuliskan Irwandi Diskriminatif. Dia kemudian membenarkan tulisan lainnya di kain spanduk yang meminta lahan untuk UGP.
Irwandi yang berpakaian kerawang Gayo berwarna kuning tersebut kemudian meminta seorang perwakilan massa untuk menyatakan secara langsung tentang apa yang dituntut. Sesaat kemudian muncul kehadapan Irwandi seorang yang mengaku sebagai dosen di UGP, Yunadi HR.
Kepada Irwandi yang sudah didampingi Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin, MM serta mendapat pengawalan langsung dari Kapolres Aceh Tengah, AKPB Edwin Rachmat Adikusumo, Yunadi meminta agar Gubernur Aceh membebaskan lahan seluas 30 hektar di Belang Bebangka untuk UGP.
“Kami minta ketegasan bapak gubernur atas persetujuan pembebasan lahan bagi pengembangan kampus kami serta jangan ada diskriminasi pendidikan di Aceh,” kata Yunadi.
Menanggapi pernyataan Yunadi, Irwandi menyatakan tidak ada kebijakan yang diskriminatif terkait pendidikan tinggi di Aceh.
“Ada tiga opsi untuk memperoleh lahan yang anda minta, pertama tanah dibeli, kedua hibbah dan ketiga dipinjamkan melalui Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah,:” kata Irwandi.
Dijelaskan Irwandi, untuk opsi pertama dan kedua sulit untuk dilakukan. Dan yang paling memungkinkan adalah opsi ketiga.
“Silahkan masukkan permohonan melalui Pemkab Aceh Tengah dan langsung kita proses,” jawab Irwandi singkat.
Jawaban orang nomor satu di Aceh ini disambut dengan teriakan massa yang meminta luasannya sebanyak 30 hektar.
Beberapa saat kemudian Irwandi kembali kebelakang setir dan ternyata memutar arah kembali kearah Pegasing. Rupanya Irwandi dan rombongan menuju kepenginapannya di Hotel Linge Land milik Muchlis Gayo, SH di Blang Kolak Dua Takengen. Dari gelagatnya, Irwandi memang sengaja menemui para pengunjuk rasa.
Amatan Lintas Gayo, dalam menjalankan aksinya, massa yang dipimpin sejumlah tokoh mahasiswa seperti Dedy Suandi dan Aramiko Aritonang sempat menyiapkan atribut aksi pemblokiran jalan berupa sejumlah ban luar mobil dan telah dilumuri bensin. Namun barang-barang tersebut berhasil disita oleh aparat kemananan yang berjaga-jaga dilokasi tersebut.
Setelah Irwandi dan rombongan berlalu, para pengunjuk rasa kemudian membubarkan diri dengan tertib.(Windjanur)