Atu Lintang | Lintas Gayo : Pemerintahan Kota Banda Aceh pada tahun 2011, mengulirkan program Visit Banda Aceh Bandar Wisata Islami dengan melakukan promosi kebudayaan yang tidak hanya dimiliki Banda Aceh, namun juga kebudayaan dari beberapa kabupaten lainnya. Bukan hanya promosi kebudayaan dan kesenian tradisional Aceh, tempat-tempat rekreasi dan tempat bersejarah juga dipromosikan untuk dikunjungi oleh wisatawan asing maupun lokal.
Keberhasilan promosi tersebut merupakan contoh bagi daerah lain terutama Kabupaten Aceh Tengah yang memiliki pemandangan yang indah dan sebagai tempat pariwisata. Karena Aceh Tengah berada diwilayah tengah, sehingga wisatawan yang akan menuju Takengen harus melewati kabupaten lain sehingga perlu adanya kerjasama dengan pemerintah kabupaten lain.
Wakil Walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal kepada Lintas Gayo, Selasa (14/6) disela-sela mengikuti acara pembukaan peringatan Badan Bakti Gorong Royong Masyarakat (BBRGM) ke-8, Hari Kegiatan Gerak- PKK (HKG-PKK) ke 39, Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-18, Hari Krida Pertanian ke-39 dan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-64 di kampung Merah Mege Kecamatan Atu Lintang, Selasa (14/6), yang dihadiri Gubernur Aceh drh. Irwandi Yusuf menyatakan siap melakukan kerjasama dengan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah untuk mempromosikan wisata di Tanoh Gayo.
“Siap saja bekerja sama, kita sangat terbuka untuk itu, apalagi kami mau mentransfer apa yang sudah kami lakukan, bagaimana kami menyiapkan sumber daya manusia”, kata Iliza yang pernah mengenyam pendidikan di IAIN Ar-Raniry Banda Aceh jurusan Bahasa Inggris selama 2 semester ini.
Sebagai wadah kerjasama, disarankan Illiza untuk disampaikan dalam forum. “Sekarang ada Forum Komunikasi Kota, disana kita bisa saling transfer knowledge, sehingga dapat dibantu oleh kabupaten-kabupaten lainnya”, saran Iliza.
Ditambahkannya, kalau Aceh Tengah telah membuat program induk pariwisata, maka akan memudahkan kerjasama tersebut. “Banda Aceh bukan hanya milik warga Banda Aceh namun milik seluruh kota di Aceh sehingga Banda Aceh juga sangat layak mempromosikan wisata seluruh kota,” paparnya.
“Kita akan mempromosikan Aceh secara menyeluruh, bukan hanya budayanya, tapi promosi kamai, ada kesenian Gayo”, ujarnya.
Iliza sangat tertarik dengan kerajinan Gayo, seperti Kerawang Gayo dan kopinya. “Yang paling menarik juga Kerawang Gayo ini, bordirannya dan lain-lain. Hampir diseluruh market souvenir di Aceh ada Kerawang Gayo dan kopi Gayo, Hermes juga mempromosikan itu”, katanya. (wen rahman)