Redelong| lintasgayo.com– Bupati Bener Meriah, Tgk. H. Sarkawi dan Kepala Dinas Pertanian, melakukan panen kentang dengan kelompok Tani Genap Sepakat, di kampung Delung Tue, kecamatan Bukit, Bener Meriah, Minggu 13/10/2019.
Panen perdana kentang untuk jenis bibit G-0 dengan hasil G-2, dengan jumlah tanaman kentang mencapai 18.000, batang di area sekitar 5.000 meter persegi menurut Hamdani 45 tahun, petani kentang di Delung ini membutuhkan modal mencapai Rp 100 juta.
Menurutnya, besarnya dana tersebut mulai dari pengolahan lahan, pengadaan bibit dan perawatan serta biaya ongkos panen.
Hal tersebut disampaikan Hamdani kepada Tgk Syarkawi yang didampingi Abadi, Kadis pertanian, Plt. Dinas PUPR, Erwin, ST. M.Si, Kabag Humas dan protokoler Wahidi, S.Pd. MM, serta tim penyuluh dan reje kampung setempat.
Menanggapi informasi yang disampaikan oleh petani ini, Bupati Syarkawi menjelaskan, pihaknya akan mengangarkan penangkaran bibit. Di tahun 2020 nanti pemerintah akan menyediakan screen house apenangkaran bibit kentang.
“Petani kentang bisa mendapatkan bibit unggul dengan biaya yang tidak terlalu besar. Selama ini bibit kita dapatkan dari luar daerah seperti Bandung. Otamatis biayanya relative mahal,” jelasnya.
Syarkawi berserta Istri Nikmah Sarkawi, S.Sy juga mengucapkan sukur atas panen kentang ini, karena setiap batang hasil yang diperoleh berkisar antara 2,5 sampai dengan 3 kilogram, bahkan ada yang mencapai 5 kilogram. Hasil panen ini ketahui ketika dilakukan penimbangan.
Dengan luas lahan 5.000 meter persegi bisa ditanami 18.000 buah bibit dengan hasil rata rata 2,5 kilogram /batang maka hasilnya adalah 45.000 kilogram. Tentunya ini adalah karunia Allah SWT, yang harus disyukuri.
“Kita harus mendukungnya agar ke depan manajemenya semakin baik, keseriusan dan keyakinan petani harus diberi perhatian, makanya pemerintah menyediakan penangkaran benih kentang,” jelasnya.
Disela sela panen kentang perdana oleh kelompok tani Genap Sepakat, Abuya Syarkawi, kembali nengingatkan tentang kopi.
“Kita jangan terpengaruh dengan Isu negatif terkait dengan kopi kita, kita berkeyakinan kopi kita masih tetap yang terbaik didunia, tidak ada masalah exsportir kita,” kata Syarkawi.(Putra Mandala/LG01)