Tekengen | lintasgayo.com – Para supir truk yang mengandalkan solar untuk menggerakan mobilnya, ramai ramai mendatangi kantor Bupati Aceh Tengah, Jumat (24/10/2019). Mereke meminta kebijakan soal mendapatkan solar.
Para supir truk ini terlihat tegang dan marah marah, ketika dilangsungkan dialog dibawah pohon nangka, area parkir halaman kantor bupati. Dialeksis yang menyaksikan kejadian ini, melihat para supir truk memaksa agar hari ini juga sudah ada keputusan dari bupati.
“Tidak ada besok besok lagi, hari ini harus ada keputusan. Bila tidak ada keputusan kami tidak akan pulang,” sebut salah seorang supir truk dengan nada tinggi.
Dalam dialog di area parkir kantor bupati ini, para supir truk diwakili oleh ketua Organda, Junaidi. Sementara dari Pemda terlihat Kabag Ekonomi Marwan berusaha memberikan pengertian agar agenda yang ditetapkan bupati, pertemuan dilangsungkan esok hari, apalagi menjelang jumat.
Namun para supir truk tetap bersitegang, meminta agar persoalan mendapatkan solar diselesaikan hari itu juga. Bahkan para supir truk sempat marah dengan penghubung mereka, ketua Organda.
Marwan Kabag Ekonomi menjelaskan, agenda untuk membahas persoalan itu sudah dijadwalkan besok siang (Sabtu 25/10/2019). Namun para supir truk tetap bersitegang untuk bertemu bupati hari ini juga. Dalam pertemuan di are parkir itu, turut juga hadir Kasat Intel Polres Aceh Tengah Ipda, Satria Putra.
Para supir truk selain meminta waktu pengisian solar tidak pada malam hari, namun juga turut mempersoalkan mengapa para rekanan yang mengerjakan proyek membeli solar bersubsidi. Seharusnya mereka membeli solar dex, bukan solar bersubsidi.
Marwan kepada para supir truk itu menjelaskan, pihaknya harus mempertimbangkan semua masukan, termasuk dari masyarakat diseputar SPBU yang merasa dirugikan akibat antrian panjang truk saat mengisi solar.
Ruas jalan tertutup, para pengguna jalan, apalagi dipersimpangan jalan yang tertutup truk antri ini tidak dapat melintas. Selain itu, para pengusaha yang berjualan di area jalan yang dipenuhi truk juga konplin, karena usaha mereka tertanggu akibat terhalangi dengan truk yang antrianya cukup panjang.
Karena menggangu usaha masyarakat lainya disepanjang jalan tempat antri truk mendapatkan solar, bupati Aceh Tengah mengambil kebijakan agar pengisian solar dengan antrian panjang itu dilakukan pada malam hari.
Namun para supir truk itu melakukan protes, mereka meminta agar pengisian solar dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Karena pada malam hari mereka butuh istirahat setelah seharian bekerja dengan lelah, apalagi antrian panjang itu membutuhkan waktu untuk mendapatkan solar.
Karena tidak ada titik temu dalam pertemuan di area parkir itu, ahirnya para supir truk memaksa masuk ke ruang kerja bupati menjelang shalat Jumat. Shabela Abubakar Bupati Aceh Tengah menerima perwakilan para supir truk di ruang kerjanya.
Bupati menjelaskan pertemuan untuk membahas persoalan itu akan dilaksanakan besok, Sabtu (25/10/2019). Perwakilan supir truk itu menyampaikan keanggotanya, ahirnya para supir truk yang mendatangi kantor bupati itu membubarkan diri. (baga)