Namanya mungkin asing bagi petani Gayo, Cavendish. Namun bila dibudidayakan, akan memiliki nilai nilai ekonomi, harga jualnya tinggi. Tanaman pisang ini akan menghiasi sejumlah lahan pertanian di Gayo, khususnya di Bener Meriah.
Cavendish pasaranya diminati oleh dunia. Pisang ini akan diekspor. Untuk membudidayakan khususnya di Gayo, penanaman perdana dilakukan secara simbolis, di UPTD BBTPH Rime Raya, Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Selasa 18/02/2020.
Gaungnya menggema. Menurut Kepala PT. Goverment and Corporate Direktorat PT GGP, Welly Sugiono, Kabupaten Bener Meriah dikenal dengan tanahnya sangat subur. Beragam komoditi pertanin hidup di negeri dingin dan panas ini.
Pisang Cavendish akan berkembang di Bener, bila dibudidayakan dan dikelola dengan baik, akan mampu membantu petani untuk memperbaiki taraf hidup kearah yang lebih sejahtera.
Mengapa dipilih Bener Meriah, karena negeri ini memang subur, hamparanya luas dan sangat tepat untuk pengembangan pisang Cavendish, sebut Welly Sugiono.
Menurutnya, Indonesia merupakan sumber buah, sangat bagus untuk dikembangkan beragam komoditi. Seperti nenas, di Provinsi Lampung. Nanas asal Indonesia memiliki kualitas dan merupakan negara komoditi ekspor yang dimintai dunia.
di Provinsi Lampung terdapat 33.000 hektar lahan tanaman nenas. Hasil dari nenas tersebut perhari mencapai 25.000 ton. Setiap harinya ada 1.400 kontainer yang mengangkut nanas untuk di ekspor. Walau hasilnya mencapai 25 ribu ton perhari, namun masih kurang, karena peminatnya tinggi di luar negeri.
“Kini kembali dikembangkan, agar kedepannya nenas kita semakin banyak lagi. Bila lampung sudah dikenal dengan nenasnya, giliran Aceh, khususnya Bener Meriah mengembangkan pisang Cavendish,” pintanya.
“Melihat tanah yang subur, semuanya kembali ke kita, apakah akan dikembangkan secara besar besar atau tidak, terpulang kepada masyarakat dalam mengembangkanya,” jelasnya.
Kakanwil Bea Cukai Aceh, Safuadi, SH. MH, yang juga melakukan penanaman perdana pisang ini, berharap dukunganr infrastuktur sangat menentukan perkembangan pisang ini. Semuanya terpulang sejauh mana keseriusan semua pihak dalam mengembangkanya.
“Kebutuhan di dalam negeri juga masih lumanyan untuk ini. Kalau tidak untuk diekpor untuk kebutuhan lokal juga sangat menjanjikan pisang ini,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya mendukung dari berbagai sisi untuk pengembangan pisang ini. Apa yang telah menjadi tekad baik dari Kepala PT. Government and Corporate Affairs Director PT GGPl Willy, harus mendapat dukungan semua pihak.
“Yang jelas bea cukai sangat mendukung hal ini. Hari ini diminta untuk rekomendasinya, satu jam kemudian sudah kami siapkan,” sebutnya.
Apalagi program ini pada dasarnya sudah sudah lama rencanakan. Untuk itu usaha yang dilakukan Mr. Willy selaku Kepala Corporate Affairs Director PT GGPl , harus didukung oleh semua pihak. Pemerintah Daerah agar mengembangkan pisang Cavendish, pintanya.
Sementara itu, Bupati Bener Meriah Tgk. H. Sarkawi, berjanji setelah kegiatan penanaman perdana, pihaknya sudah melakukan survey lapangan, dan pisang akan ditanam di area 300 hektar di Kecamatan Pintu Rime Gayo.
“Semoga jerih payah, usaha yang gigih, serta dibaringi dengan keyakinan, pengembangan pisang ini dapat berkembang di Bener Meriah,” sebut Abuya panggilan akrab bupati.
Menurut Abuya, walau mayoritas penduduk Bener Meriah mengandalkan kopi sebagai sumber hidupnya, namun untuk Kecamatan Pintu Rime Gayo berbeda, ketinggianya kurang dari 1.000 DPL, kurang cocok untuk tanaman kopi.
Untuk menjawab keadaan alam ini, sesuai dengan kondisi tanah, pisang Cavendish akan prioritaskan di Pintu Rime, semoga tanaman ini cocok dengan kondisi dan keinginan tanah yang ada di sini, jelasnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang mempercayakan pembukaan penaman perdana pisang candenvish ini kepada Kadis Pertanian Provinsi Aceh, A. Hanan SP. MM, menyebutkan, pengembangan potensi pertanian ini untuk mensejahterakan masyarakat Aceh, khususnya di Kabupaten Bener Meriah.
Menurutnya, keputusan pemerintah pusat untuk menggandeng PT. Government and Corporate Affairs Director GGPl dalam mengembangkan potensi wilayah di Aceh, khususnya di bidang pertanian sudah tepat.
Pihak perkebunan pisang cavendish di Kabupaten Bener Meriah, nantinya akan bekerja sama dengan kelompok tani dan seluruh instansi yang ada.Pisang cavendish asli Indonesia, memiliki kandungan gizi yang sanga, makanya diminati dunia.
Rakyat Bener Meriah diharapkan akan sejahtera dengan beragamnya komoditi pertanian, bukan hanya kopi, alpukat, serta buah buahan lainya, kini udah ada pisang. Semoga tanaman ini semakin membuka gerbang kemakmuran, sebutnya.
Garansi kepada oleh PT. Government and Corporate Affairs Director PT GGPl juga disampaikan Staf Ahli Bidang Pengembangan Daerah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Raden Edi Prio Pambudi.
“Program yang dilaksanakan oleh PT. Government and Corporate Affairs Director PT GGPl telah terbukti hasilnya. di Provinsi Lampung misalnya, sudah berhasil mengembangkan nenas. Begitu juga dengan beberapa kabupaten lainya.
“Dengan adanya lahan yang disiapkan Pemda Bener, seluas 300 hektar, kirangan pisang Cavendish berkembang dengan baik,” pintanya.
Gaung penanaman pisang Cavendish sudah menggema, Bener Meriah akan memiliki komoditi baru. Walau nama itu kini agak asing di telinga masyarakat, dengan adanya penanaman perdana ini, rasa cinta dan ingin menanamnya akan tumbuh di relung hati petani.
Semoga Cavendish semakin membawa perubahan untuk negeri di lembah merapi Burni Telong ini,semoga Cavendish tumbuh subur sesuai dengan harapan. (Mandala Putra)