Data BPS: Aceh Bukan Lagi Daerah Termiskin di Sumatera

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah

Banda Aceh | Lintasgayo.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh melansir data terbaru terkait profil kemiskinan di Aceh, Rabu 15/07. Dalam data itu, BPS mencatat terjadi penurunan penduduk miskin secara presentase pada Maret 2020.

Data itu mencatat penduduk miskin di Aceh mengalami penurunan sebesar 0,02 persen. Artinya Aceh kini bukan lagi menjadi daerah termiskin di Pulau Sumatera. Dari data terbaru itu, BPS mencatat provinsi Bengkulu sebagai provinsi termiskin di Sumatera dengan dengan presentase 15,03 persen. Sementara provinsi dengan peningkatan kemiskinan tertinggi adalah DKI Jakarta yaitu naik sebesar 1,11 persen.

Kepala BPS Aceh Ihsanurrijal  dalam keterangannya mengatakan, persentase penduduk miskin Aceh pada Maret 2020 yaitu 14,99 persen atau turun 0,02 persen dibandingkan September 2019. Enam bulan lalu, persentase penduduk miskin yaitu 15,01 persen.

“Dibandingkan Maret 2019 turun 0,33 persen,” kata Kepala BPS Aceh Ihsanurrijal seperti dikutip dari laporan resmi BPS.

Meski secara persentase menunjukkan penurunan, namun jumlah penduduk miskin di Aceh mengalami penambahan sebesar 5,1 ribu orang. Pada Maret 2020 jumlah warga miskin di Tanah Rencong sebanyak 814,91 ribu orang atau bertambah dibandingkan September 2019 yang sebesar 809,76 ribu orang.

Namun demikian, jika dibandingkan dengan Maret tahun lalu, penduduk miskin Aceh tetap berkurang. Pada Maret 2019, penduduk miskin Aceh tercatat 819,44 ribu orang. Sementara Maret 2020, tersisa 814,91 ribu orang.

Dari data itu dijelaskan bahwa penduduk miskin di pedesaan tercatat menurun 0,22 poin dari 17,68 persen menjadi 17,46 persen. Sementara di perkotaan justru mengalami peningkatan 0,37 poin dari 9,47 persen menjadi 9,84 persen.

Sementara komiditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan dan pedesaan adalah beras, rokok, dan ikan tongkol. Untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai garis kemiskinan adalah biaya perumahan, bensin, dan listrik.

Sejak beberapa tahun terakhir, tren penurunan kemiskinan memang terjadi di Aceh. Di Maret 2014 yaitu 18,05 persen penduduk miskin dan kini hanya tersisa 14,99 persen.

Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam keterangan yang disampaikan Kepala Bappeda Aceh, Helvizar Ibrahim, berterimakasih kepada seluruh jajaran yang telah mendukung pemerintah dalam menekan angka kemiskinan di Aceh. Berbagai upaya terus dilakukan agar angka kemiskinan itu bisa dipangkas meski secara perlahan.

Saat pandemi covid berlangsung, upaya yang dilakukan pemerintah Aceh adalah dengan menyalurkan jaringan pengamanan sosial kepada seluruh masyarakat terdampak, sehingga bisa membantu mengurangi himpitan beban perekonomian.

“Alhamdulillah upaya kita lakukan bisa sedikit memberikan efek positif bagi berkurangnya penduduk miskin di Aceh,” kata Helvizar.

“Alhamdulillah Aceh termasuk 12 provinsi di Indonesia dan 3 provinsi di Sumatra yg mampu menurunkan angka kemiskinannya di tengah gempuran covid dan Aceh tidak lagi tercatat sebagau rovinsi yg termiskin di sumatra. Alhamdulillah,” ujar Helvizar lagi. [PR]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Deprecated: str_replace(): Passing null to parameter #3 ($subject) of type array|string is deprecated in /home/wxiegknl/public_html/wp-content/plugins/newkarma-core/lib/relatedpost.php on line 627