Catatan: Win Ruhdi Batin
Rita Simahate bersama tiga teman lainnya heran , Pemda Aceh Tengah tidak punya kebun penelitian kopi. Rita bersama Irvan Setia Putra, Ayub Rahmat dan Miftahul Risky sedang Praktek Kerja Lapangan. Mereka adalah mahasiswa semester akhir dari Unimal Lhokseumawe.
Begitu juga sejumlah pelajar SPP Saree. Pelajar menengah atas khusus pertanian ini terpaksa meminta Zaini, seorang petani kopi di Blang Gele jadi pemateri dan pembimbing mereka.
Rumah Zaini pun terpaksa jadi asrama mereka. Semacam home stay. Para mahasiswa ini berharap , Pemda Aceh Tengah segera membuat lokasi penelitian kopi gayo karena sudah mendesak.
Menurut para mahasiswa ini, banyak hal bisa dilakukan jika Pemda memiliki penelitian kopi. Seperti berapa banyak varitas kopi, sejarah kopi, produksi, perlakuan kopi, hingga soal rasa dan aroma kopi. Akibat tidak adanya penelitian kopi resmi milik Pemda atau dinas terkait, para mahasiswa ini terpaksa mencari orang dan tempat untuk tujuan itu.
Sementara itu, Zaini , petani kopi yang juga sering diminta menjadi pemateri kopi di daerah dan luar daerah, mengaku terpaksa menerima para pelajar dan mahasiswa ini. Karena tidak ada tempat resmi. [Wrb]
Comments are closed.