Di era generasi milenial sekarang semua hal memang sudah tidak bisa dilepaskan lagi dengan media sosial. Jaringan internet pun bisa digunakan kapan pun dan dimana pun dengan leluasa.

Dalam bermedia sosial banyak dampak fositif dan negatif. Semuanya tergantung kepada para pengguna. Mereka  harus cermat dalam bermedsos. Mau pilih yang mana?

Hal iniah yang menumbuhkan semangat Rizal Mupahlamiko, seorang mahasiswa di IAIN  Takengon. Dia mendirikan  sebuah komunitas dakwah yang diberi nama Qudwah Squad.

“Mengingat di Gayo ini juga belum ada komunitas dakwah semacam qudwah, jadi saya berinisiatif untuk mendirikan Qudwah Squad, “jelas Rizal, menjawab penulis melalui whatshapp.

Menurutnya, komunitas ini sekarang sudah memiliki 17 anggota tetap. Dimana seluruh anggotanya siap dengan suka rela berdakwah melalui media.Walaupun masih berusia 3 bulan, Qudwah Squad telah menghasilkan karya-karya yang bisa dinikmati.

“Kami membuat film film pendek (short movie). Ini menandakan sebuah edukasi kepada generasi muda yang sedang mencari jati diri, bahwa media sosial bukan tempat untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,” sebut Rizal.

Rizal bersama beberapa temannya di Qudwah Squad membuat film pendek punya alasan. Memperhatikan generasi muda di Gayo cendrung menyukai film pendek, drama atau perfilemen, apa salahnya dijadikan untuk dakwah.

Mulailah ditayangkan beberapa short movie di youtube chanel generasi melenial ini. Tanyangan ini banyak diminati. Ada nilai pendidikan di dalamnya, sehingga bisa menghambat laju perkembangan media konten yang negative.

Risal berkeyakinan, dengan kreatifitas baru mereka berakting dalam pembuatan film film pendek, mendapatkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Buktinya tanyangan film pendek itu digemari.

“Apalagi  di Aceh tengah  masih jarang sekalikomunitas dakwah yang berdakwah. Menyebarkan tuntunan agama melalui media,” sebut Rizal.

“Kita tidak punya cara menghentikan tayangan media negatif, upayanya tentu harus kita lawan, membuat media tandingan dengan konten-konten fositif, menarik namun memeliki nilai edukatif,” sebut tim Qudwah Squah ini.

Rizal berharap generasi muda untuk terus melakukan hal-hal bai. Terutama untuk cermat dalam menggunakan media sosial. Karena, media juga sangat berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dia mengakui sedih dan miris ketika ada generasi muda yang salah dalam memanfaatkan media sosial. Dampaknya bisa merusak mental, pola pikir dan sikap generasi penerus bangsa.

Dengan adanya film Pendek dari Qudwah Squad generasi muda bisa menonton film yang berfaedah. Selain memotiavasi diri,juga memperluas kajian agama Islam dan nilai nilai yang positif.

Terpenting menurutnya, generasi melenial Gayo sudah tampil, sudah mau berkreatifitas membuat film film pendek, bernuansa budaya Islami. Ada satu kebanggaan ketika karya karya mereka dinikmati masyarakat.

“Dengan kemampuan mereka menciptakan kreatifitas, sehingga lahirnya generasi yang bisa diharapkan kelak melanjutkan estapet perjuangan untuk negeri Gayo,” kata Rizal.

Rizal berharap dukungan masyarakat terhatap konten yang mereka buat. Mereka akan terus berkarya, semoga mendapat perhatian serius dan dukungan dari pemerintah. Qudwah Squad merupakan asset bagi Gayo yang harus didukung.****  Indah Saharani/Red LG

Penulis alumni Dayah Ulumul Qur’an Bebesen, Aceh Tengah.

Comments are closed.