Takengon|Lintas Gayo.com – Adalah Kampung Paya Tumpi Baru, tempat bermula kebun kopi arabica yang dikelola secara komersial.
Tepatnya di Kampung Totor Pemulo, Paya Tumpi Baru. Disana, seorang Belanda yang bernama Veenhuyzen menebang pohon dijadikan kebun.
Awalnya, Veenhuyzen, bersama tiga anaknya, ingin menanam kentang. Namun hasilnya kurang baik.
Lalu, ditanami kopi. Veenhuyzen membuka lahannya sebanyak 12 hektar. Tiga hektar ditanami kopi, selebihnya sayuran.
Hal itu diungkapkan Zulfikar Ahmad yang akrab disapa Aman Dio. Aman Dio banyak memiliki literatur sejarah yang ditulis Belanda.
Dikatakan Aman Dio, dari Paya Tumpi Barulah perkebunan kopi arabica Gayo berkembang luas di Aceh Tengah, Bener Meriah hingga Gayo Lues.
Hasil kopi dan sayuran Venhyuzeen dibawa ke Bireuen dengan truk. Menempuh perjalanan 6 jam.
Dari Bireuen lalu dipasarkan ke Banda Aceh atau Langsa dengan kereta api. Venhyuzeen, menamakan perusahaannya dengan Paya Tumpi.
Apa yang diungkapkan Aman Dio, disampaikan dalam sarasehan Culture Revisit yang digelar Kampung Paya Tumpi Baru ,kegiatan tersebut dimulai tanggal 4 sampai 7 November 2021. ( Win Ruhdi Bathin )
Comments are closed.