Redelong|Lintasgayo.com – Memasuki masa panen, pencurian kopi marak terjadi di Kabupaten Bener Meriah. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran dikalangan para petani kopi Gayo.
Berbagai carapun dilakukan guna mengantisipasi aksi pencurian yang sangat membuat resah para petani yang ekonominya bertumpu pada hasil panen perkebunan kopi mereka.
Salah satunya seperti yang dilakukan Ihwannuddin ( 56), warga Tingkem Bersatu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah. Sudah sebulan lebih ia selalu menjaga kebun kopinya, hal tersebut dilakukannya lantaran beberapa kebun kopi yang berbatasan langsung dengan kebunnya dipetik pencuri kopi, bahkan ada beberapa batang kopi yang tidak disisakan sedikitpun buah matang oleh pencuri kopi yang seringnya beraksi saat sekitaran kebun kopi terlihat sepi.
” Beberapa hari lalu, dikebun sebelah, kopi- kopi yang matang ludes dipetik maling. Untuk antisipasi, kami biasanya berjaga dikebun hingga sore hari, selain berjaga, ada juga pemilik kebun sebelah yang lekas memanen kopi mereka karena resah kopinya dicuri lagi, padahal belum waktunya dipanen, ” ucap Ihwan, saat Lintas Gayo.com berkunjung ke kebunnya, Rabu ( 10/11/2021 ).
Ihwan menambahkan, tidak hanya dia sendiri yang menjaga kebun kopinya dari incaran pencuri. Beberapa petani disekitaran kebunnya juga ikut berjaga di kebun masing – masing. Hal tersebut dilakukan guna mempersempit celah pencuri untuk melakukan aksinya.
Menurutnya, setelah rutin melakukan penjagaan hampir setiap hari, sementara ini tidak ada lagi kopi yang hilang di sekitaran kebunnya ataupun dikebun lain yang berbatasan langsung dengan kebun miliknya.
” Alhamdulillah, setelah dilakukan penjagaan, sampai saat ini belum terjadi pencurian kopi lagi disekitaran sini. Semoga hal serupa tidak terulang lagi. Kopi adalah sumber rejeki kami, dari jauh – jauh hari menantikan matang, setelah matang orang lain yang mengambil, hal tersebut sangat membuat kesal, sedih, sekaligus kecewa”, timpalnya. ( Santon )
Comments are closed.