Takengen | Lintas Gayo : Dua orang Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati (Balonbup/Wabup) Aceh Tengah yang maju dari jalur perseorangan (independen) menyatakan tidak mengikuti acara pertemuan di Banda Aceh, Senin (18/7) yang dikabarkan akan dihadiri puluhan Bakal Calon Kepala Daerah dari jalur independen dengan agenda mengeluarkan pernyataan sikap bersama atas permintaan penundaan Pilkada oleh 16 partai politik di Aceh.
Salah seorangnya Balonbup Abdul Wahab Daud, Minggu (17/7) menyatakan tidak ikuti pertemuan tersebut karena terkendala ada urusan lain yang harus diselesaikan. Selain itu, dia mengaku sangat yakin bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang diperbolehkannya pencalonan Kepala Daerah dari jalur perseorangan sudah final untuk Aceh.
“Itu adalah keputusan MK, dan saya kira semua memahami apa artinya keputusan lembaga tersebut,” kata Wahab singkat seraya mengakui dirinya juga menerima undangan dari salah seorang Balonbup Aceh Tengah untuk menghadiri acaara tersebut.
Ditanya tentang wacana pengunduran jadwal Pemilukada, Wahab mengaku merasa diuntungkan jika pengunduran tersebut dikabulkan oleh Pemerintah Pusat. “Alhamdulillah jika jadwal diundurkan, karena saya tahun ini Insya Allah akan menunaikan ibadah Haji. Tentu saya punya waktu lagi untuk lebih bersosialisasi dengan pemilih,” ujar Wahab.
Sementara pendapat Balonbup lainya, Ir Mursyid menyatakan tidak masalah dengan penundaan penyelenggaraan Pemilukada karena terkait keamanan Aceh.
“Saya juga khawatir dengan kondisi perpolitikan di Aceh yang memanas akan dimanfaatkan oleh pihak ketiga. Jadi jika ada wacana penundaan saya bisa terima,” kata Mursyid seraya menegaskan bahwa rasa aman damai bagi rakyat Aceh jauh lebih penting daripada kekuasaan.
Atas upaya penggagalan calon kepala daerah dari jalur independen, Mursyid yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) ini mengaku kecewa. “Ini sangat jelas menunjukkan kekerdilan Partai Politik di Aceh yang takut bersaing dengan kandidat independen yang didukung rakyat secara langsung,” ujar Mursyid bernada agak tinggi.
Ditegaskan Mursyid, hal tersebut adalah salah satu bukti bahwa oknum Parpol hanya berpikir untuk kekuasaan, bukan untuk kepentingan rakyat Aceh yang mendambakan demokrasi dalam kedamaian. “Saya tidak percaya para oknum partai dan selama ini yang nampak kerjanya hanya mengeruk anggaran daerah saja,” kata Mursyid.
Karenanya, lanjut Mursyid, dirinya juga akan ikut menggugat para pihak yang membuat calon independen batal ikut Pemilukada 2011. (Windjanur)