Redelong|Lintasgayo.com – Para petani cabe di Bener Meriah belakangan ini, banyak yang mengalami gagal panen, lantaran tanamannya diserang oleh hama. Kondisi ini diperkirakan akibat pengaruh cuaca ekstrim yang terjadi pertengahan Mei 2022 lalu.
Dampaknya, harga cabe di salah satu daerah sentral produksi itu mengalami kenaikan cukup tinggi. Dari pantauan Lintasgayo.com, minggu sore (12/6/2022), cabe merah sudah satu pekan terakhir di tingkat petani, harga jual yang ditampung agen pengumpul naik dari Rp 40.000/kg menjadi Rp 50.000/kg.
Begitu juga harga jual di tingkat petani untuk cabe rawit dari Rp 34.000/kg naik menjadi kisaran Rp 35.000/kg hingga Rp 36.000/kg. Untuk cabe hijau juga mengalami kenaikan dari Rp 28.000/kg – Rp 29.000/kg menjadi Rp 30.000/kg – Rp 31.000/kg.
“Produksi cabe petani akhir-akhir ini mengalami penurunan, banyak petani yang cabainya gagal panen. Hal tersebut menjadi penyebab naiknya harga cabai”, kata salah seorang agen pengumpul.
Sementara itu, Herdi (34) seorang petani cabe mengaku senang dengan naiknya harga cabe belakangan ini. Menurutnya , naiknya harga cabai mampu menutupi besarnya biaya perawatan tanaman cabai, terutama pupuk dan pestisida yang juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
“Semoga harga cabai tetap stabil, hal tersebut dapat mengurangi kegelisahan kami terhadap naiknya harga pupuk dan pestisida,” harapnya.
( Santon )
Comments are closed.