Takengen | Lintas Gayo : Sejak sekitar 3 (tiga) bulan belakangan ini pupuk Urea tidak dipasok oleh distributornya ke sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah.
Kondisi ini dikeluhkan oleh sejumlah pedagang sarana produksi pertanian (Saprotan) di Takengen, Selasa (19/7) karena secara hitungan dagang jelas sangat merugikan serta menyulitkan petani yang membutuhkan. “Permintaan tinggi, barang tidak tersedia,” kata Aman Una, pemilik Saprotan di kawasan Pegasing.
Kondisi ini sangat merugikan usaha dagangnya. “Saat musim tanam padi permintaan Urea hingga mencapai 40 ton dan di kondisi biasa seperti saat ini mencapai 15 ton,” ungkap Aman Una yang merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Unsyiah ini.
Pernyataan senada juga dikeluhkan oleh Saiful, pengelola Toko Saprotan Mentari Palawija di kawasan Terminal Takengon. “Entah kenapa sudah 3 bulan pupuk Urea tidak dipasok oleh distributor resmi. Untuk memperoleh pupuk Urea, kami harus minta ke Jagong, itupun tidak boleh lebih dari dari 1 karung pupuk karena ada aturannya,” kata Saiful.
Keluhan lainnya disampaikan Azhar, pemilik toko Saprotan Harkat Tani, juga di kawasan Terminal Takengon. “Permintaan pupuk Urea ditempat saya lumyan tinggi, tapi barangnya tidak bisa saya sediakan. Penyebabnya karena distributornya kurang sehat. Kami minta pihak terkait agar dapat menangani masalah ini.” kata Azhar berharap tanpa bersedia menyebut siapa distributor yang dimaksud.
Dari informasi yang dihimpun Lintas Gayo, untuk Aceh Tengah ada dua distributor pupuk Urea yang sah dengan masing-masing wilayah pemasokan. Distributor untuk wilayah seperti kecamatan Jagong, Celala, Ketol dan Bintang distribusi pupuk Ureanya lancar.
Sementara untuk kecamatan lainnya distribusinya macet total sekitar 3 bulan. Hingga berita ini diterbitkan, belum diperoleh nama dan alamat jelas kedua pihak pemasuk pupuk bersubsidi yang diproduksi Pupuk Iskandar Muda (PIM) tersebut sehingga belum dapat dikonfirmasi lebih jauh. (ZMD/Wdj)