Takengon | Lintasgayo.com – Masyarakat Kampung Bintang Pepara, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, diresahkan dengan masuknya kawanan kera atau monyet ekor panjang ke dalam pemukiman masyarakat, pasalnya, kawanan monyet yang terkenal cerdik dan selalu berkelompok ini telah sering merusak dan menghancurkan tananam masyarakat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun jurnalis media ini di lokasi pada Sabtu 31 Juli 2022 yang lalu, kawanan monyet ekor panjang tersebut juga telah merusak sejumlah rumah warga dan juga rumah Dinas Polindes, Kampung Bintang Pepara, sehingga mengakibatkan plafon bangunan rumah Polindes hancur berantakan.
Ironisnya lagi, keberadaan monyet ekor panjang itu juga telah banyak meresahkan dan membahayakan masyarakat di sana, mengingat kawanan monyet ekor panjang itu juga seakan tidak lagi takut dengan manusia dan bahkan salah satu warga Desa juga nyaris baku hantam bersama gerombolan monyet tersebut.
Rahmayan, Bidan Kampung Bintang Pepara kepada jurnalis media ini mengaku sangat trauma melihat kawanan monyet yang sering menganggu masyarakat, dan bahkan menurutnya, Rumah Dinas Polindes yang iya tempati juga telah dirusak kawanan monyet tersebut.
” Saat kejadian saya tidak berada di tempat karna saya bersama keluarga sedang berada di rumah orang tua di kampung Teritit Bener Meriah, dan setalah saya pulang ke Polindes tiba-tiba saya melihat pintu sudah sulit untuk di buka plafon rumah sudah pada berserakan serta semua peralatan dapur dan juga baju telah berantakan akibat di serak oleh kawanan monyet” jelas Rahmayana.
Sementara itu, Misran SH, Kepala Kampung Bintang Pepara saat dikonfirmasi media ini, membenarkan adanya kawanan monyet ekor panjang yang telah banyak membuat resah masyarakat Kampung Bintang Pepara, menurutnya. Selain tanaman masyarakat, kawanan monyet juga telah merusak rumah warga dan juga Rumah Dinas Bidan Desa.
” Kalau keberadaan monyet di seputaran hutan kampung ini sudah lama, namun baru sekira satu bulan ini kawanan monyet ekor panjang ini masuk ke pemukiman masyarakat,” ucapnya.
Lebih lanjut menurut Mesran, sudah banyak tanaman masyarakat yang dirusak oleh kawanan monyet, sedangan masyarakat disini mayoritas adalah petani jika tanaman nya sudah habis dirusak kawanan monyet lalu apa lagi yang bisa diharap oleh masyarakat. ungkapnya.
Saat ditanya mengapa kawanan monyet berani masuk kedalam pemukiman masyarakat, Misran Kepala Kampung Bintang Pepara tersebut menjelaskan, kawanan monyet masuk kedalam kampung saat kampung dalam kondisi sepi atau sedang ditinggal ke kebun oleh masyarakat sehingga gerombolan monyet mencari apa yang ada di rumah masyarakat dan di bawanya keluar dari pemukiman, ucapnya.
Selain tanaman sambung Misran, Rumah warga dan juga Polindes dirusak oleh kawanan monyet, dan bahkan kemarin ada ibu-ibu yang hendak mengaji di masjid juga bertemu dengan gerombolan monyet dan sempat diserang oleh monyet namun alhamdulilah tidak ada terjadi hal yang tidak kita inginkan, jelas Misran mengisahkan kronologi kejadiannya.
Misran Selaku Kepala Kampung Bintang Pepara juga berharap kepada pihak terkait untuk dapat membantu mengatasi atau mengusir kawanan monyet tersebut untuk dapat keluar dari wilayah Kampung Bintang Pepara, sehingga masyarakat tidak lagi merasa was-was akibat gangguan gerombolan monyet ekor panjang tersebut.
Sementara itu Ihwan Ilham Abadi, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulan Bencana Daerah atau BPBD Aceh Tengah yang saat itu juga sedang berada di lokasi mengatakan, kehadirannya ke Kampung Bintang Pepara berdasarkan laporan masyarakat terkait masuknya kawanan monyet ekor panjang ke dalam pemukiman warga, selain itu pihaknya juga menyerahkan sejumlah petasan guna untuk mengantisipasi masuknya kawanan monyet ekor panjang ke dalam pemukiman warga.
“Untuk saat ini kami juga telah berkoordinasi bersama BKSDA terkait cara mengatasi permasalahan ini, dan untuk pada hari ini kami memberikan sejumlah petasan atau mercon yang diharapkan dapat membantu warga untuk mengantisipasi masuknya kawanan monyet ekor panjang kedalam kampung”, ucap Ihwan Ilham Abadi. (Kadi)
Comments are closed.