Takengon| Lintasgayo.com – Salah seorang wartawan di Aceh Tengah, Jurnalisa mengaku diancam bunuh oleh oknum pengawas proyek dikabupaten itu. Ancaman itu diduga karena terkait pemberitaan proyek pembangunan pasar Rejewali Sejahtra di Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah.
Mantan Ketua PWI Aceh Tengah itu bercerita, ancaman pembunuhan yang dialaminya terjadi pada Kamis (10/11/22) malam hari sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu dua orang datang menggedor pintu pagar rumahnya.
“Pada saat itu mereka menggedor pintu gerbang, lalu saya keluar, wajah mereka terlihat marah, mereka bahkan mencoba memukul,” terangnya.
Saat kejadian itu, lanjut Jurnalisa, istrinya keluar dari rumah dan berusaha melerai. Namun isterinya juga ikut diancam bunuh.
“Satu orang pria saat itu berteriak, ‘kamu tidak tau berurusan dengan siapa, kubunuh nanti kamu’,” tambah Jurnalisa meniru ucapan pria itu.
Ancaman bunuh itu, kata Jurnalisa, didengarnya berulang-ulang. “Saya merasa terancam dengan ucapan itu, saat ini saya sedang membuat laporan ke Polres Aceh Tengah,” kata dia.
Dikatakan, terkait pemberitaan itu, sebagai seorang wartawan, dirinya sudah memenuhi unsur kode etik jurnalistik lantaran adanya konfirmasi kepada pihak rekanan.
“Saya mengenal kedua orang itu. Yang saya ketahui, satu dari dua orang itu bernama Rahmat yang merupakan pengawas lapangan proyek tersebut, yang satu lagi hanya namanya yang saya tau,” tutup Jurnalisa.
Sebelumnya wartawan media cetak Harian Rakyat Aceh itu meliput proyek pembangunan Pasar Rejewali Sejahtera di Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, pada Kamis (10/11).
Bahkan hasil karya jurnalistiknya itu pun telah dimuat disalah satu media online berjudul “Proyek Pengerjaan Pasar Rejewali Ketol Diduga Dikerjakan Asal Jadi dan Lambat, Anggaran Fantastis”.
“Kalau dimedia cetak Harian Rakyat Aceh, besok akan terbit,” kata Jurnalisa saat menghubungi media ini lewat telefon selulernya. (Ihfa)
Comment
Comments are closed.