Bintang | Lintas Gayo : Penemuan butiran berkilau di kawasan Perempusen Paya Rengkebel Kampung Linung Ulen Due Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah Jumāat lalu semakin menggegerkan warga sekitarnya, Minggu (31/7). Antusias warga untuk melihat dan mengumpulkan butiran yang dihebohkan sebagai emas tersebut makin tinggi.
Seperti dipaparkan seorang tokoh masyarakat Kecamatan Bintang, Aman Maya. Dihari ketiga penemuan, makin banyak warga yang berduyun-duyun dari segala kalangan umur, pria dan wanitaĀ datang ketempat tersebut. Bukan sekedar melihat, tapi untuk ikut mencari dan membawa pulang sebanyak-banyaknya butiran mengkilau itu.
āDibanding hari sebelumnya, hari ini makin banyak warga yang datang ke lokasi milik Tgk. Ikhwan tersebut dengan membawa karung dan wadah lainnya untuk tempat membawa pulang butiran yang dikatakan emas tersebut,ā ujar Aman Maya.
Ratusan kenderaan bermotor roda dua dan belasan kenderaan roda empat datang kelokasi berjarak sekitar 3 km dari ibukota Kecamatan Bintang ini secara silih berganti, lanjut Aman Maya. Dan hari ini, lubang penggalian tersebut sudah mencapai kedalaman 2 meter, tambahnya.
āLaki, perempuan, tua, muda datang ke Paya Renggebel mencari barang yang katanya emas tersebut,ā pungkas Aman Maya seraya meminta agar pihak terkait dapat segera turun tangan untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang benda sebenarnya yang ada di tempat tersebut.
Jangan Terprovokasi
Menanggapi penemuan benda yang dihebohkan sebagai emas tersebut, Kepala Bidang Energi Sumber Daya Mineral pada Dinas Kpoerasi Perdagangan Industri dan Energi Sumber Daya Mineral, Zulfan Diara Gayo. ST menyatakan himbauannya agar masyarakat tidak terprovokasi dengan penemuan yang diawali dengan pengerjaan pembukaan jalan tersebut.
āJangan terprovokasi, karena benda itu adalah Firit dan butuh proses panjang untuk menjadikannya emas sesungguhnya. Saya berani jamin, Firit yang ada ditempat tersebut tidak lebih dari 1 ton. Dan 1 ton Firit jika diproses hanya menghasilkan emas antara 0.14 ā 05 gram emas saja,ā ujar Zulfan seraya mengingatkan emas sesungguhnya bagi rakyat Gayo Aceh Tengah adalah pertanian kopi.
Dia juga menyatakan sudah banyak yang gagal dan menjadi korban saat melakukan usaha pertambangan rakyat akibat tertimbun longsor. Belum lagi kehilangan waktu sehingga terbengkalainya pekerjaan lain yang lebih pasti menghasilkan uang.
Lain lagi akibat yang ditimbulkannya berupa pencemaran lingkungan, bila penambangan rakyat yang dilakukan tanpa pengkajian mendalam lebih dahulu, ujar Zulfan.
Dia yang berulang-ulang menyatakan kasihan masyarakat ini berjanji akan segera melakukan sosialisasi terkait barang tambang berupa Firit tersebut dengan tujuan agar masyarakat jangan terjebak dengan angan-angan mendapatkan harta karun. (Khalis)