Takengon | Lintasgayo.com ā Kapan lagi sejarah emas ini akan terulang? Mungkin di cucu kita, baru sejarah untuk Gayo akan terulang kembali. Berpuluh tahun ke depan, sejarah yang kini sukses dilaksanakan belum tentu terulang.
Sebagai tuan rumah, Gayo Lut sukses memberikan suguhan sejarah yang menarik, akan dicatat dengan tinta emas dan tersimpan dalam relung sanubari.
Cabang Olahraga (Cabor) Berkuda Pacu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, berakhir pada Kamis 12 September 2024 di Venue Berkuda, Lapangan H. M. Hasan Gayo, Belang Bebangka, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah.
Lapangan pacuan kebanggaan masyarakat Gayo tersebut dipenuhi lautan manusia. Puluhan ribu penikmat dan pecinta kuda membanjiri tribun, dan tersebar dibeberapa titik lainya.
Akses menuju lokasi pertandingan macet dan padat, ini membuktikan antusias masyarakat Gayo terhadap olahraga ini tidak main-main.
Gayo mencatat sejarah pernah menjadi tuan rumah, dalam Event Nasional yang digelar 4 tahun sekali. Masyarakat yang mayoritas berasal dari kabupaten penghasil kopi terbaik dunia secara langsung āmengukirā sudut lapangan dengan menyaksikan pacuan kuda sekelas PON.
Sejarah ini langka dan sulit terulang kembali, berpuluh tahun ke depan baru peluang itu hadir kembali.
Siapa saja yang menaruh prestasi di Bumi Gayo dalam event berkuda ini? Lintasgayo.com merangkum perolehan medali pada ajang bergengsi tersebut. Diurut berdasarkan atlet, kuda dan asal, yang diikuti oleh 11 Kontingen, ini juara dan kelasnya :
Rabu 11 September 2024
Kelas F – 1000 Meter
– Medali Emas diraih Rizki Rorimpandey – Bintang Junior- Kalimantan Selatan.
– Medali perak, Sidik Permana – King Ghazi – Daerah Khusus Jakarta.
– Medali perunggu, Nandang Septian – Laksana Maja – Daerah Khusus Jakarta.
Kelas D – 1000 Meter
– Medali Emas, Zaenul Fanani – Merdeka Jatim – Jawa Timur
– Medali Perak, Ended Rahmat – Ravelio – Daerah Khusus Jakarta
– Medali Perunggu, Hudal Akram – Gelumang Pitu – Aceh.
Kelas C – 1.100 Meter
– Medali Emas, Rizki Rorimpandey – Lovely Sion – Kalimantan Selatan.
– Medali Perak, Nana Suryana – Chel’leng Manis – Jawa Timur
– Medali Perunggu, Hanny Max South – Beauty generation – Jawa Barat.
Kelas B – 1.200 Meter
– Medali Emas, Esra Tamunu – Dominator – Daerah Khusus Jakarta
– Medali Perak, Agung Saidil Adha – Exodous All Star – Kalimantan Selatan
– Medali Perunggu, Kenny Faldi Ngion – Berlian istana – Daerah Khusus Jakarta.
Kelas A – 1.300 Meter
– Medali Emas, Salman Farid – Felice – Kalimantan Selatan
– Medali Perak, Dedi Suswanto – Panco – Jawa Barat
– Medali Perunggu, Nandang Septian – Dewa United – Daerah Khusus Jakarta.
Selanjutnya di hari kedua, Kamis 12 September 2024
Kelas E – 1.200 Meter
– Medali Emas, Ahmad Saefudin – Mumun – Daerah Khusus Jakarta
– Medali Perak, Rusman – Artemis – Jawa Barat
– Medali Perunggu, Jemmi Mewengkang – Putri Bilqis – Daerah Istimewa Yogyakarta
Kelas D – 1.400 Meter
– Medali Emas, Agung Saidil Adha – Herbie Queen – Kalimantan Selatan
– Medali Perak, Ahmad Saefudin – Aleena – Daerah Khusus Jakarta
– Medali Perunggu, Hanny Max South – Sultan Nagari – Jawa Barat
Kelas C – 1.600 Meter
– Medali Emas, Esra Tamunu – Galardo – Daerah Khusus Jakarta
– Medali Perak, Brahmantio FB Turangan – Terminator Woman, Jawa Timur
– Medali Perunggu, Rudi Rahmat – Raja Siak – Riau.
Kelas B – 1.850 Meter
– Medali Emas, Ended Rahmat – Bintang Maja – Daerah Khusus Jakarta
– Medali Perak, Aji Ardiansyah – Naga Sembilan – Jawa Timur
– Medali Perunggu, Angel manarisip – King Of Istana – Daerah Khusus Jakarta
Ada perebutan medali terahir, yang disebut sebut sebagai kelas terpanas, kelas neraka, kelas yang paling ditunggu-tunggu oleh pecinta dan penikmat kuda.
Kelas A – 2.200 Meter
– Medali Emas, Jemmy SH Runtu – Queen Thalassa – Jawa Barat
– Medali Perak, Ended Rahmat- Triple SS – Daerah Khusus Jakarta
– Medali Perunggu, Salman Farid – Bintang Kalsel – Kalimantan Selatan .
Perolehan Medali terbanyak diraih kontingen asal Daerah Khusus Jakarta dengan perolehan medali 4 emas, 4 perak, 4 perunggu. Disusul Kalimantan Selatan 4 emas, 1 perak, 1 perunggu.
Event bergengsi ini usai sudah, rakyat Gayo sudah menunjukan budayanya yang tinggi, menyukseskan pelaksanaan PON berkuda, memberikan pelayanan yang baik, serta berharap event ini dapat terulang kembali, walau belum tentu kapan waktunya.
Rakyat Gayo berterima kasih, karena di negeri sejuk dalam pelukan gunung, āberlantaiā Danau Lut Tawar, sudah dilaksanakan tiga event nasional yang dipercayakan PB PON. Ada pacu kuda berkelas nasional, Triathon dan Bridge.
Semoga bertemu kembali, bila rindu kenanglah dan datanglah, negeri Gayo menantikan kehadiranmu kembali *** (Iqoni RS)