Eksportir Kopi Gayo, Abaikan SPEK

TAKENGON – Dari puluhan eksportir kopi di Kabupaten Aceh Tengah, ternyata hanya sebagian kecil saja yang mengurus Surat Persetujuan Ekspor Kopi (SPEK) di Kantor Perdagangan Perindustrian Energi dan Sumber Daya Mineral setempat, sehingga data volume dan nilai ekspornya tidak jelas.

“Padahal hanya butuh waktu 15 menit SPEK sudah selesai. Kemudian secara online dikirim ke pelabuhan Belawan Medan (Sumut) dan Departemen Perdagangan di Jakarta,” kata Kepala Seksi Perdagangan pada Disperindakkop dan ESDM Aceh Tengah, Zainul Purba di Takengon, pagi ini.

Ia berharap, semua eksportir kopi dari Aceh Tengah mengurus SPEK di daerah guna mengetahui volume ekspor kopi dari daerah berhawa dingin itu, termasuk negara tujuan.

“Sebagian eksportir kopi lainnya, mengurus SPEK di Banda Aceh dan Medan. Padahal Aceh Tengah adalah satu-satunya kabupaten di Aceh yang dapat mengurus SPEK,” sebut Zainul.

Dari data pengurusan di Aceh Tengah, papar Zainul, tahun 2009 diketahui  hanya beberapa eksportir yang mengurus SPEK, diantaranya KBQ Baburrayyan, CV Arildata Mandiri, PT Indocafco dan PT Gajah Mountain Coffee serta CV Ateutamount.

Total jumlah ekspor kopi dari perusahaan yang mengurus SPEK tahun 2009 sebanyak 3.371.800 Kg dengan nilai 11,041 juta dolar Amerika Serikat.

“Kebanyakan negara tujuan ekspor kopi Arabika adalah Amerika Serikat, disusul Singapura, Australia, Kanada,” sebut Zainul.

Di tahun 2010, tambah dia, perusahaan ekspor yang mengurus SPEK masih sama, kecuali PT Gajah Mountain Coffee yang pindah kantor ke Medan.

Tahun 2010, jumlah volume ekspor dari perusahaan-perusahaan ini 2.387.620 Kg dengan nilai 8,939 juta dolar.

Sumber : waspada.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.