GAYO LUES– Sejumlah Pegawai Negri Sipil (PNS) Kabupaten Gayo Lues yang di mutasi bersepakat akan memperkarakan Bupati Gayo Lues Drs H Ibnu Hasyim ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) karena dianggap semena-mena memutasi sejumlah pejabat Eselon dan staff di lingkungan Setdakab Kabupaten Gayo Lues tanpa mengedapankan aturan-aturan yang berlaku.
“Kejanggalannya banyak, seperti undangan yang tidak sampai, mutasinya menjelang Pilkada, dan menyalahi prosedur pangkat,” kata sumber The Atjeh Post di di lingkungan kantor Bupati kabupaten Gayo Lues, jum’at (12/8) selepas acara pelantikan di Pendopo Bupati Gayo Lues.
Kepala Dinas perhubungan Gayo Lues Hidayat, SH, Msi yang dimutasi menjadi Staf biasa saatdikonfirmasi menyebutkan, sebagian besar yang dimutasi diketahui punya hubungan keluarga dengan calon bupati lain dan dianggap bukan sebagai pendukung incumbent.
“Saya lihat ada beberapa Kasie yang memang keluarga dari calon bupati lain, mereka dimutasi ke daerah terpencil. Memang terkesan terlalu dipaksakan dan memasukan peganti yang secara kepangkatan belum memenuhi persyaratan,” kata Hidayat.
Untuk itu,kata Hidayat. Kasus ini oleh sekitar 20 orang disepakati untuk dibawa ke PTUN karena bupati terlalu memaksakan kehendak dalam memutasi pegawai. Termasuk sebagian yang dinonjobkan tidak ikut diundang ke pendopo, tetapi tetap dinonjobkan.
“Masalah yang paling tampak ketika bupati mengabaikan aturan-aturan, seperti eselon II yang dimutasi, semestinya dipanggil dulu untuk dibuat BAP nya,” kata lanjut Hidayat.
Bupati Gayo Lues dalam seminggu terakhir memang jadi sorotan tajam seputar mutasi seratus lebih pegawai dilingkungannya. Surat Mutasi yang diedarkan dia teken pada bulan Juli lalu, dan diedarkan setelah dia medaftarkan diri kembali sebagai calon bupati Gayo Lues untuk periode 2012-2017 minggu (7/8), setelah sehari sebelumnya KIP menunda sementara pendaftaran bagi kandidat kepala daerah.
Sementara, saat dihubungi Bupati Galus Drs H Ibnu Hasim, Sekda Drs Abu Bakar Djasbi, dan biro kepegawaian Maliki tidak dapat tersambung untuk dimintai keterangan seputar Mutasi tersebut. (Jauhari Samalanga | atjehpost)
Bela saja tu a man mue wahai Ahmad kusaeri jema nyak ko gere terpakek telasdih gatitu Nama kitung ku ibnu asue nye ketagin. Dayate gere uji we milih aman mue alias ibnu as e jadi gere tepaksa jema milih aman mue menang peh I let gituhu naeh amanmue licik betihko sindukung we porami meh betekaren Dan dukungnye terus H.Ibnu Hasu,S.SOS.MM mue ken bupatimu iterangun nye taman kitung mue
“Ahmad Kusaeri” nyak benen…. cemebek…. gere olok komentari jma peh…. luah pongkol ke….
bayak mi ko teduhen nye cemebek mue….. nge menang ko nge…. i nikmati komi kemenangan mue….
AHMAD KUSAERI……. KO NYAK BENEN KEN, CEMEBEK SESERENGMU GI SAH OLOK NGOMENTARIE…. NGE MENANG KO NGE, BAYAK MI KO…. TEDUHEN NYE CEMEBEK MUE…
Mati kau DAYAT… rakan… sekarang Ibnu memegang tampuk pimpinan kembali utk yang kedua kalinya. Habis kau DAYAT… rasakan ketololanmu… kumis saja yang kau pelihara tapi otak kau otak KORUPTOR… Nikmati masa tuamu sebagai STAF-nya STAF AHLI hahahahaha….. nikmati saja uang yang kau koruptor.. habis kauuu….. hahahahaha
Satuuu lagiiii…. Lupakan JABATAN SEKDA yang kau buru Dayat…. melempem kau… habis tujuh turunannn…. Pak Ibnu dan Pak Adam, habisi PNS kau yang tak mendukung lawanmu terutama yg memberikan fasilitas dan kesaksian menyesatkan di MK…. keluarga IYA yg PNS juga dihabisi saja sekalian.. bahaya laten itu,,,
Hahahaha… Mampus kau Dayat!!!…. IYA kalah.. kau makin tenggelam dan ambisi kau menjadi Sekda tak tercapai… jadilah kau taik di neraka sana….. Usut korupsi si Dayat dan kosupsi Istrinya… bermental korup seperti itu tak pantas ada pemerintahan apalagi sampai menjabat di tempat yg strategis.
pejabat yg turun jadi staf mayoritas adalah keluarga Abdul Hamid yg selama ini cepat dan lancar jadi pejabat. Ibnu melakukan ini krn si Yudhi yg merupakan anak kandung Abdul Hamid menjadi Bacawabup pasangan Cabup Irmawan… Nah, keluarga Abdul Hamid terbaca bergerak untuk memenangkan Yudi… Terutama si Dayat kelihatan sekali. Kl saya pun jadi Bupati-nya akaan melakukan hal yg sama… Aturan PNS sudah sangat jelas jika berpihak dan hukumannya keras yaitu dipecat. Ini bukan pelanggaran disiplin biasa, inii pelanggaran sangat berat. Untung mereka msh jadi staf… Kl dipecat mereka mau makan apa? Ibnu Hasyim juga masih punya hati nurani… Tidak sembarangan dia bertindak.
Kezaliman dilawan kezaliman? Kau ingat saat Ibnu Hasyim menang siapa saja yg diminta ke Ibnu oleh Abdul Hamid utk jadi pimpinan? Yg mencolok sangat dan terbaca adalah si Dayat dan Irwan mantan Kabag Itu… Keduanya dari Malang juga keponakan Abdul Hamid dan saat di Malang mrk tidak ada apa-apanya krn Bupati Malang tdk bisa didikte Abdul Hamif. Skrg mereka berdua habis krn naiknya juga enak + cepat.. Ya pasti turun pun cepat lah.
yang jelas saat ini banyak sekali manusia-manusia PENJILAT yang haus akan kekuasaan, sehingga membela mati-matian orang yang memberinya fasilitas dan mengkritik orang yang mengkritisi kebijakan orang lain atas dasar kepentingan perut. kedua tipe manusia diatas disebut kan didalam Al-qur’an “SEPERTI BINATANG BAHKAN LEBIH SESAT LAGI” (QS. Al-a’far:179). selamat menikmati !!!
Yang jelas dunia dan segala lika-liku didalamnya adalah amanat Allah untuk diurus oleh yang namanya MANUSIA sebagai Kholifah-NYA di bumi ini, jadi pikirkan kalu memang harus ya sampai 1000 kali kenapa rupanya asal demi KEBAIKAN dan KEMAKMURAN manusia seluruhnya dalam hal ini manusia Gayo Lues, jadi hati-hatilah dalam menjalani segala perbuatan jangan sampai ALLAH MURKA, TANGGUNG AKIBATNYA nanti di Akhirat, INGAT JANGAN SAMPAI BERTENTANGAN dengan APA YANG ALLAH PERINTAHKAH DAN ALLAH LARANG………..!!!
Maju terus pak dayat,…bela kebenaran utk pembelajaran kepada bupati gayo lues.Ke zaliman harus di lawan.allah huakbar.3x
Kao pasti salah satu saudara Abdul Hamid kan?
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Gayo Lues Hidayat, SH, MSi tidak usah macam-macam lah. Yang bersangkutan pindah ke Gayo Lues dulu juga langsung memegang tampuk kekuasaan krn keluarganya pendukung utama Ibnu Hasyim sehingga Hidayat ini diberi imbalan jabatan. Hidayat ini sebelumnya dinas di Kabupaten Malang – Jawa Timur, dimana saat disana jabatan paling tinggi yg dia pegang hanya setingkat Eselon 3, tidak memperoleh promosi lebih tinggi lagi krn tidak memiliki kemampuan apa-apa. Memperoleh jabatan juga dikarenakan Saudaranya saat itu menjadi penguasa/pejabat di Malang/Jawa Timur. Hidayat pindah ke GL disamping krn Saudaranya pendukung utama Ibnu Hasyim juga merasa karier tidak bisa naik dan makin tidak bisa naik krn Hidayat sbg seorang PNS mendukung salah seorang Calon Bupati Malang saat itu tapi kalah… Hidayat saat itu terang-terangan mendukung dan ditugasi bagi-bagi uang ke masyarakat. Dikarenakan calonnya kalah maka karier Hidayat menjadi sangat lambat, untung tidak dipecat saat intu krn Saudaranya masih berkuasa di Jawa Timur. Begitu Saudaranya ini mendukung Ibnu Hasyim si Hidayat langsung loncat ke GL. Track Record Hidayat di Kab. Malang juga buruk krn terkait korupsi keuangan yg saat itu masih sulit dibuktikan. Begitu pindah ke GL kehidupan Hidayat langsung berubah, saat di Malang Hidayat tidak memiliki rumah… Hidayat dipinjami rumah oleh Saudaranya yg berada satu kompleks dgn Saudaranya itu. Setelah pindah ke GL Hidayat bisa membangun rumah yg dapat dikatakan mewah di GL ini, bisa memiliki mobil pribadi yg bagus bahkan di Malang Hidayat juga membeli mobil untuk keluarganya ditambah menggaji sopir pribadi. Padahal saat dinas di Malang dulu Hidayat kehidupannya biasa saja. Kl sekarang Hidayat terpuruk ya harus menerima dengan lapang dada krn tidak selamanya dia di atas, Hidayat lupa kalau roda berputar. O iya, istrinya Hidayat juga seorang Guru begitu pindah ke GL melejit menjadi seorang Kepala Sekolah… saat di Malang istrinya ini pun biasa-biasa saja alias tidak ada yg istimewa. Hidayat tidak usah bicara aturan ini itulah… dia dan istrinya saja jadi seorang PNS saja dibantu oleh Saudaranya yg saat itu berkuasa di Malang… bukan melalui seleksi alami menjadi seorang PNS. Hidayat lupa semua itu…. sekarang ini malah teriak-teriak terhadap Ibnu Hasyim…. Hidayat lupa kl dari awal menjadi PNS saja sudah curang eh sekarang mau macam-macam.. bawa-bawa nama hukum segala. Wajar saja Bupati melakukan mutasi krn itu hak perogratif seorang Bupati… mungkin caranya yg terlalu sporadis.. wajar saja krn org spt Hidayat ini berbahaya dan suka menggunting dalam lipatan.
silakan jojot dan delam terus kawan….!!!!
DAH KE PUAS KAWAN???
Keni nye men bang “Ahmad Kusaeri” a komentarea……
bukan karena kinerja yang tidak baik, dan belum tentu tidak memihak ke incanbent,…karena paranoid saja…karena kebetulan ada hubungan pamily…dengan salah satu calon yang lain…maka harus di mutasi ketempat non job…selagi bisa dan mudah mudahan sehat selalu…agar dapat memutasikan yang lebih banyak dengan secara sporadis..