Takengen | Lintas Gayo : Tradisi berziarah kekuburan saat lebaran ternyata memberi berkah berupa rezeki kepada M Amin sekeluarga, warga Uning Kirip Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah yang ditugasi Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk merawat komplek Tempat Pemakaman Umum (TPU) Uning Kirip.
Yang ingin berziarah ke TPU tersebut tidak perlu repot-repot jika ingin membawa air penyiram kuburan yang akan diziarahi, juga tak perlu khawatir memarkir kendaraan akan disatroni maling karena M Amin bersama sejumlah anggota keluarganya menyediakan jasa parkir dan penjualan air penyiram untuk kuburan yang dikunjungi warga tersebut.
Anak-anak M Amin bertugas sebagai petugas parkir dan Istri M Amin, menyediakan sejumlah ceret (teko) yang berisi air bersih dan dibandrol antara Rp2 ribu – Rp3 ribu perceretnya. “Yang agak kecil ini Rp2 ribu dan ceret yang agak besar Rp3 ribu dan jika tidak ada uang boleh tidak bayar atau seikhlasnya saja,” ujar istri M Amin didampingi M Amin, Kamis (1/9).
Pengakuan M Amin, lebaran kali ini kunjungan penziarah sangat berkurang dibanding tahun lalu. Dia tidak tahu apa penyebabnya dan itu berdampak terhadap pendapatan yang diperoleh keluarganya. “Saya sudah enam tahun ditugasi untuk merawat kuburan di sini dan tahun ini sangat kurang warga yang berziarah,” ujar M Amin yang mengaku digaji PemKab Aceh Tengah Rp.550 ribu perbulannya.
Dia juga menyatakan dulunya lokasi pemakaman Uning Kirip dikenal angker. Namun sejak dia dan kelaurganya membangun rumah dan berdomisili ditempat tersebut, kesan angker tersebut hilang.
Dilokasi yang luasnya sekitar 2 hektar tersebut terdapat 189 makam yang ada tercatat namanya yang mengisi lahan sekitar 1 hektar.
Menurut M Amin, orang yang dimakamkan di TPU Uning Kirip tidak berasal dari satu-satu kampung tertentu saja akan tetapi darimana saja banyak yang dimakamkan di lokasi tersebut, termasuk jenazah orang yang tidak dikenal yang meninggal dan dibawa ke RSU Datu Beru.
“Jika tidak ada pihak keluarga yang menjemput jenaazah di rumah sakit maka biasanya dimakamkan disini,” ujar M Amin seraya menimpali juga ada beberapa kuburan yang non muslim dimakamkan dilokasi tersebut.
Amatan Lintas Gayo, sejumlah warga tampak berziarah ketempat tersebut dan dari pengakuan mereka ternyata berasal dari sejumlah tempat di Aceh Tengah. (Windjanur).