Takengon | Lintas Gayo – TNI bersama Polri sudah mempersiapkan diri untuk pengamanan Pilkada di Aceh, termasuk menyadarkan masyarakat agar tidak terprovokasi. Demikian disampaikan Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Adi Mulyono, Selasa (8/11) malam dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat Aceh Tengah di Gedung UMMI Takengon.
Jajaran TNI, lanjut Pangdam, bersikap netral dalam Pilkada sehingga jangan mencurigai TNI dan jangan dikatakan kalau Panglima jalan dengan gubernur terus dikatakan memihak. “Kalau bukan dengan gubernur, kapolda dan kajati, lalu dengan siapa lagi kami jalan ke lapangan?” tanya Adi Mulyono.
Sebelum itu, Pangdam juga menyampaikan bahwa tujuan Bakti TNI itu untuk meringankan beban masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat jangan ragu-ragu untuk menyampaikan berbagai kesusahan kepada jajaran TNI, baik melalui Babinsa, Koramil dan Kodim setempat. “Kalau ada hama tikus menyerang padi masyarakat atau saluran air tersumbat, tanah longsor atau perlu penghijauan bukit yang gundul, laporkan saja, TNI akan membantu karena Bakti TNI bisa dilakukan sepanjang tahun,” ungkap Pangdam.
TNI juga peduli terhadap ketahanan pangan seperti peran serta TNI dalam pembinaan masyarakat untuk beternak kambing, ayam, itik, termasuk budidaya ikan. “Bupati Simeulue malah meminta bantuan TNI untuk bertanam padi di lahan sawah yang terlantar, dan berhasil mengurangi kesulitan bahan pangan disana,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Aceh Tengah Ir. H. Nasaruddin, MM mengungkapkan meski sebagai daerah terisolir, Kabupaten Aceh Tengah mampu berprestasi seperti perolehan sertifikat indikasi geografis kopi arabika gayo, berhasil meraih opini WTP selama empat kali berturut-turut yang belum pernah diraih kabupaten/kota lain di Indonesia, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang berada diurutan ke-3 se Aceh.
Sebelum menutup laporannya, Bupati Nasaruddin menjelaskan bahwa Rabu (9/11) Pangdam akan meresmikan jembatan rangka baja dan bailey yang telah dibangun melalui Bakti TNI, antara lain jembatan Sikiren, Pantan Penyo, Terang Engon, Segene Balik, dan Bintang Kekelip. “Dengan selesainya jembatan itu, masyarakat tidak perlu lagi harus memutar sampai beberapa kilometer menuju ke Angkup,” tegas Nasaruddin. (*/03)