SEJAK dikenalnya tari Saman sebagai tarian warisan dunia, Kerawang Gayo yang dikenakan oleh penari saman tersebut semakin dikenal oleh masyarakat luas, bahkan sampai berbagai penjuru Dunia. Dan tidak jarang kita jumpai masyarakat dari berbagai kalangan kerap menjadikan Kerawang Gayo Sebagai penghias ruangannya.
Tapi tidak bisa dipungkiri, saat ini di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, yang menjadi daerah asal dari Kerawang Gayo tersebut, kondisi perajin Kerawang Gayo-nya sangat memprihatinkan. Pasalnya para kaum muda yang seharusnya memahami dan ikut serta dalam melestarikan Kerawang Gayo tersebut semakin susah ditemui.
Ashi Ani Ananda, gadis kelahiran Gayo Lues yang dikenal pendiam dan murah senyum di lingkungannya patut diancungi jempol. Karena, gadis yang terhitung masih sangat muda ini adalah salah satu gadis yang rajin dalam pembuatan Kerawang Gayo.
Ashi, nama panggilan akrab gadis berkulit putih tersebut mengaku belajar dari ibunya yang bekerja sebagai pengrajin Kerawang Gayo di Gayo Lues. Dan dia sudah menekuni cara pembuatan kerawang Gayo ini sejak dia kecil.
Berbeda dengan mahasiswa yang lain, biasanya memanfaatkan waktu liburannya untuk jalan-jalan dengan alasan menghilangkan rasa penat mereka semasa mengerjakan tugas-tugas kuliah. Namun Ashi malah mengisi waktu liburannya dengan membuat Kerawang Gayo.
Mengingat semakin sedikitnya para remaja di Gayo Lues yang tidak peduli akan warisan budayanya, harusnya para remaja di Gayo Lues dapat mencontoh sosok Ashi untuk melestarikan salah satu warisan budaya Negeri Seribu Bukit tersebut. Sehingga warisan yang menjadi kebanggan itu dapat terjaga dan menjadi Gayo Lues semakin dikenal oleh dunia luar.(Supri Ariu)